bontangpost.id – Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Bontang menyalurkan ratusan life jacket atau jaket pelampung ke nelayan Bontang pada, Selasa (13/9/2022).
Kepala KSOP II Bontang Rushan Muhammad mengatakan penyaluran life jacket dilakukan sebagai bentuk kampanye keselamatan transportasi laut kepada pemilik kapal tradisional.
Selama ini, tingkat kesadaraan nelayan Bontang dalam memenuhi standar keamanan dinilai masih minim. Sehingga, peluang terjadinya kecelakaan di laut sangat memungkinkan.
Menurutnya, tidak ada tawar menawar soal keselamatan berlayar. Maka dari itu, sesuai regulasi, setiap nelayan diwajibkan untuk melengkapi alat keselamatan.
“Oleh sebab itu, tugas kami memberi pembinaan juga pengawasan terkait keselamatan dalam pelayaran,” ujarnya saat ditemui usai acara.
Beberapa kelompok nelayan yang menerima bantuan ini. Di antaranya, nelayan Loktuan, Berbas Pantai, dan Tanjung Laut Indah. Selain itu pelaku pariwisata seperti Asosiasi Transportasi Beras Basah dan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) juga turut menerima manfaat ini.
“Pokoknya semua pengguna jalur laut kami libatkan dalam kegiatan ini. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar kami dalam menjaga keamanan berlayar. Karena itu sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi,” sambungnya.
Adapun, nelayan yang memiliki kapal tradisional dibawah 7 (Gross Tone/GT) mendapat 10 life jacket. Sedangkan nelayan yang memiliki kapal tradisional 7 sampai 30 GT mendapat 5 life jacket.
“Untuk transportasi wisata kami salurkan 100 unit. Karena mereka mengangkut penumpang. Kalau untuk TKBM kami sesuaikan dengan jumlah mereka yakni 20 orang,” sambungnya.
Selain menyalurkan jaket pelampung, Rushan bilang para nelayan juga diberikan pelatihan terkait keselamatan berlayar dan pentingnya sertifikasi kapal.
“Kegiatan ini berlanjut sampai besok yang akan ditutup dengan rangkaian bersih-bersih pantai,” timpalnya.
Dilokasi yang sama, mewakili pekerja TKBM, Herlen Simbolon mengungkapkan sangat terbantu dengan pemberian life jacket. Ia berharap KSOP Bontang terus berkomitmen melakukan kegiatan ini di tiap tahunnya.
“Kami benar-benar sangat berterima kasih sudah dibantu. Kami berharap kegiatan ini enggak cuma hari ini tapi terus berlanjut,” harapnya.
Ia menceritakan, selama ini pekerja TKBM hanya bisa mengandalkan jalur laut untuk bekerja. Jalur tersebut menghubungkan Kampung Tihi-Tihi menuju Pelabuhan Tanjung Laut Indah.
“Jujur, selama ini kami akui memang tidak ada alat keselamatan. Karena kami tidak mampu membeli. Toh, pun ada biaya itu untuk kebutuhan makan kami sehari-hari,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post