bontangpost.id – Membeludaknya pemeriksaan swab PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), terjadi pada pekan lalu. Bahkan Dinas Kesehatan (Diskes) mencatat tiap harinya melayani 200 pemeriksaan. Sayangnya pasokan reagen dari pemerintah pusat yang diterima Pemkot Bontang belum mendukung dengan ketersediaan alat yang ada. Jubir Satgas Adi Permana mengatakan alhasil sampel sejak durasi itu dikirim ke Litbangkes Diskes Kaltim.
“Reagennya tidak support dengan alat kami. Maka kami kirim ke Samarinda,” kata Adi.
Saat ini, petugas masih berupaya mengutak-atik agar reagen itu dapat digunakan dengan sarana yang ada di Labkesda. Namun, ia belum bisa memastikan kapan itu bisa digunakan. Sehingga pemeriksaan cukup berada di Kota Taman.
Diketahui, sebelumnya Pemkot mendapatkan bantuan reagen sejumlah seribu unit. Akan tetapi jumlah ini sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah rata-rata pemeriksaan tiap harinya. Bahkan pengujian sampel per harinya kurang dari 100 sampel. Sehingga terdapat jeda hasil pemeriksaan keluar.
“Seluruh daerah kondisinya sama. Jadi dikirim semua ke Samarinda. Jadi kebayangkan antre-nya seperti apa,” ucapnya.
Disinggung mengenai nasib orang yang menunggu hasil, ia menyarankan agar melakukan pemeriksaan rapid antigen lanjutan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi klinisnya. Terhitung lima hari setelah pemeriksaan sebelumnya. Bila negatif maka tetap orang tersebut harus menempuh isolasi mandiri selama 10 hari. Jika tanpa ada keluhan, maka otomatis dinyatakan discarded atau sembuh. Meskipun nantinya hasil PCR keluar positif.
“Tetapi bila masih ada keluhan maka diperpanjang kelipatan tiga hari,” tutur dia.
Kasus demikian tidak hanya terjadi sekali. Di awal pandemi kejadian serupa juga terjadi. Sehingga ada kasus dinyatakan positif di hari tersebut tetapi juga dinyatakan sembuh. Mengingat pasien telah menjalani masa isolasi mandiri selama masa inkubasi virus. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post