bontangpost.id – Realisasi vaksinasi Covid-19 bagi pedagang di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) jauh dari target. Tim Satgas Covid-19 Bontang menyebut, rendahnya capaian ini disebabkan banyaknya mispersepsi soal vaksin di kalangan pedagang.
Jubir Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana menjelaskan, dari keterangan yang diterima, banyak pedagang menolak vaksin lantaran masih memendam banyak ketakutan. Seperti mempertanyakan kandungan vaksin. Mengingat sempat beredar isu bila vaksin Covid-19 mengandung tripsin babi. Juga mereka khawatir, vaksinasi bakal berimbas pada kondisi tubuh mereka secara signifikan. Misal dibuat pegal, lemah, atau demam berhari-hari.
“Kendala kami itu, banyak pedagang masih takut vaksin. Dipertanyakan juga kandungannya vaksin ini. Kami pakai Sinovac, tidak ada kandungan tripsin babi di dalamnya,” ujar Adi kepada bontangpost.id ketika disambangi di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jumat (11/6/2021) siang.
Selain kekhawatiran soal efek dan kandungan vaksin, tak sedikit pedagang tidak ikut program vaksinasi lantaran merasa ada yang lebih prioritas, yakni menjaga lapak mereka. Untuk diketahui, program vaksinasi yang menyasar pedagang digelar ketika proses jual beli di pasar berlangsung. Atas alasan ini, pedagang enggan. Ketimbang meninggalkan lapak dengan konsekuensi kehilangan pembeli, pedagang lebih pilih melewatkan vaksinasi.
Adapun dalam program vaksinasi gelombang pertama di Pasar Taman Rawa Indah, Tim Satgas menarget 1.128 pedagang menerima vaksin Sinovac. Namun realisasinya, hanya 128 orang mengikuti program ini.
Untuk mendorong capaian vaksinasi di pasar, Tim Satgas rencana melakukan sosialisasi ulang kepada pedagang. Ini turut melibatkan UPT Pasar, TNI, dan Polri. Memberi pemahaman dan membangun kesadaran pedagang soal pentingnya vaksin dinilai sangat krusial mendongkrak capaian vaksinasi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: