bontangpost.id – Seorang remaja di Dusun Merada, Desa Paku Raya, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak diduga tewas karena tersambar petir saat sedang mengecas ponsel di dalam rumah, Senin (28/3). “Benar, warga tersebut tersambar petir saat sedang menggunakan ponsel yang sedang dicas di dalam rumah sekitar pukul 19.30 WIB,” ungkap Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto, Selasa (29/3).
Korban diketahui bernama Yayan (18). Menurut keterangan saksi yang juga teman korban, Hendra Saputra, saat itu sedang hujan deras. Ia bersama korban Yayan sedang berkumpul di dalam rumah.
Tiba-tiba saja kilat menyambar dan terdengar suara guntur yang sangat keras. Pada saat bersamaan, korban Yayan yang sedang memegang ponsel tiba-tiba mengalami kejang dan terbaring tak sadarkan diri. Melihat kejadian itu, pihak keluarga menghubungi Puskesmas Kuala Behe untuk penanganan lebih lanjut.
“Sesampainya di Puskesmas Kuala Behe, Yayan masih tidak sadarkan diri. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak puskesmas, Yayan dinyatakan sudah meninggal dunia,” ungkap Ipda Rinto. Kapolsek mengatakan, dari hasil pemeriksaan oleh dokter tak ada tanda atau luka yang dapat diduga akibat kekerasan hingga dinyatakan meninggal dunia akibat tersambar petir. “Korban sudah dimakamkan hari ini oleh keluarganya,” kata Kapolsek.
Pihaknya mengimbau agar warga di Kabupaten Landak untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai sambaran petir atau kilat demi meminimalkan dampak kerugian yang ditimbulkan. Ipda Rinto mengimbau warga tidak mengoperasikan peralatan elektronik yang rawan terkena sambaran petir.
“Selain itu, saat hujan deras tidak beraktivitas di luar rumah ataupun mengendarai kendaraan, terutama sepeda motor, jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak,” jelasnya.
Lantas, benarkah main ponsel saat kondisi hujan atau berpetir bisa membuat penggunanya tersambar? Mitos atau fakta? Menjawab hal ini, pengamat teknologi Lucky Sebastian menjelaskan, main HP saat hujan atau saat mendung disertai petir dapat tersambar hanya mitos belaka. Menurutnya, tidak ada penjelasan teknis yang bisa memastikan bahwa HP yang notabene menggunakan jaringan nirkabel bisa tersambar petir.
“Mitos. HP atau smartphone menggunakan jaringan nirkabel, wireless, secara teknis tidak mungkin menyebabkan pengguna bisa tersambar petir saat menggunakan di waktu hujan,” ujar Lucky kepada JawaPos.com.
Dijelaskannya, petir terjadi karena awan yang sarat bermuatan listrik negatif, tertarik dengan listrik positif di bumi untuk segera menetralkan muatannya. Aliran listrik negatif dari awan ke bumi ini yang kita kenal sebagai petir. Karena ingin segera mencapai bumi, maka petir atau kilat ini akan tertarik untuk menyambar atau melewati benda-benda yang lebih tinggi dari permukaan bumi.
“Kalau di kota berarti lewat gedung-gedung tinggi, atau kalau di lapangan akan lewat pohon, dan kalau di jalanan akan lewat tiang-tiang listrik atau telepon. Jadi yang paling mungkin tersambar adalah telepon dulu karena ada media sambarnya yakni tiang dan kabel,” terang Lucky.
Dia melanjutkan, sebelum era HP, telepon di rumah-rumah menggunakan sambungan kabel tembaga, yang tersambung dari tiang telepon di jalan dan masuk ke rumah-rumah. Saat petir menggelegar, kemungkinan menyambar tiang telepon yang lebih tinggi dari jalan. Selain itu, ada juga kemungkinan beban listrik yang besar juga teraliri ke rumah dan merusak telepon berkabel di dalam rumah.
“Kalau dilihat dari teknologinya, rasanya hampir nggak mungkin pakai HP terus tersambar petir. Paling mungkin adalah saat pakai HP sembari di-charge, dan saat hujan, petir menyambar tiang listrik dan kemudian (muatan listrik mengalir) masuk ke rumah-rumah dan menyambar HP yang lagi dicas sembari dipakai,” tegas Lucky.
Penggunaan ponsel dan telepon portable tanpa kabel di dalam ruangan selama badai petir, bisa benar-benar aman karena tidak ada kabel yang dapat dilalui oleh muatan listrik. Hal yang perlu diperhatikan saat bermain HP di dalam rumah saat hujan petir, adalah ketika ponsel terhubung dengan charger ke colokan listrik.
Saat listrik menyambar tiang listrik, ada kemungkinan beban listrik bisa memenuhi jaringan listrik rumah dan turut merusak ponsel yang sedang diisi daya. Namun, kejadian ini jarang sekali terjadi, karena kebanyakan rumah-rumah yang cukup tinggi juga dilengkapi dengan penangkal petir, dan jaringan listrik di rumah yang baik senantiasa memiliki ground yang tersambung ke tanah untuk mengalirkan kelebihan muatan listrik. (mif/jp)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post