SAMARINDA – Darah membanjiri lantai sentra gim di Jalan Kahoi 2, Kecamatan Sungai Kunjang, Kamis (22/12) malam. David Franciskus (24), operator pusat permainan online tersebut, jadi korban penusukan yang dilakukan remaja berinisial Ad (16) bersama tiga rekannya.
Ham (17), karyawan sentra gim sekaligus saksi, mengatakan Ad datang bersama ketiga rekannya untuk memalak sekira pukul 23.00 Wita. “Awalnya dia minta Rp 2 ribu ke saya. Tapi saya bilang enggak ada,” ceritanya. Selain kepada Ham, pelaku juga memalak para pelanggan di sentra gim itu dengan bilangan yang lebih besar, Rp 5 ribu. Itu pun tidak digubris.
Tampak tidak puas, Ad kemudian membuat keributan. Ham yang coba meredam pun sempat dipukul dengan gagang pisau yang dia sembunyikan di balik lengan baju. Salah seorang pengguna coba meredam dengan memberinya Rp 10 ribu. Bukannya pergi, tingkah Ad malah semakin liar. Dalam kesaksiannya, Ham melihat pelaku datang dalam keadaan mabuk.
Melihat keributan semakin tidak terkendali, David yang malam itu bertugas menjaga sentra gim meminta Ad pergi. Hanya, permintaan itu dibalas Ad dengan tantangan berduel. Ketiga rekan pelaku, yakni Ro (17), Ar (16), dan Ja (17) sempat melerai. David yang berbadan lebih besar mendorong pelaku hingga ke luar warnet. Maksudnya agar Ad cs segera pergi.
Namun pelaku telanjur gelap mata. Kembali masuk ke dalam sentra gim, menggunakan pisau 20 cm yang dibawa sedari tadi, dia menghunusnya ke dada kiri David. “Korban kemudian roboh akibat tikaman,” terang Ham.
Setelah berbuat, Ad cs langsung kabur menggunakan sebuah motor bebek. Sementara David dibantu para pengguna sentra gim, dibawa ke RS Dirgahayu. Sayang nyawanya tidak tertolong. Pemuda berkulit putih itu meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit.
Setengah jam setelah kejadian, kepolisian ke tempat kejadian perkara (TKP). Penyelidikan berlangsung dengan melihat rekaman closed circuit television (CCTV) serta menggali keterangan saksi. Ketiga rekan Ad berhasil diamankan tidak lama setelah kejadian.
Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang Ipda Suyatno mengatakan, yang pertama diamankan adalah Ro. “Dia kami amankan pukul 02.00 Wita, diikuti dua rekan lainnya,” ujar perwira balok satu tersebut. Nah, dari penuturan rekannya, Ad kabur ke kawasan Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.
Setelah dikejar, Ad berhasil diamankan di Jembatan Mahkota II pada Jumat (23/12) pukul 06.30 Wita. Dia langsung dibawa ke Mapolsekta Sungai Kunjang untuk diamankan. Saat diwawancarai awak media, Ad mengaku menyesal. Dari versi Ad, dia menikam korban sekali. “Setelah lihat korban menutupi luka dengan tangannya saya langsung kabur karena ketakutan,” ungkap pemuda lulusan SD tersebut.
Uang hasil memalak itu mereka pakai untuk membeli bahan bakar motornya. Dia mengaku baru sekali melakukan hal tersebut. Hanya, berdasarkan laporan dari kepolisian, sebelumnya komplotan Ad pernah diamankan di Mapolsekta Sungai Kunjang akibat kedapatan sedang dalam pengaruh minuman keras. (*/fch/*/ndy/k9)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post