bontangpost.id – Bayang-bayang Hermawan untuk melihat kerabatnya menggelar resepsi pernikahan. Gedung sudah dipesan. Tim Satgas Penanganan Covid-19 Bontang tidak memberikan izin. Terlebih Bontang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satu isinya melarang resepsi.
Hermawan tambah mengernyitkan dahi, sepekan berselang ada resepsi di gedung yang sama. “Jangan tebang pilih dong. Satu dilarang, satu diizinkan,” sesalnya.
Memang tak sedikit warga yang masih menggelar resepsi. Baik di gedung, rumah makan, hotel, atau halaman rumah. Seperti yang terlihat di salah satu gedung serba guna di bilangan Tanjung Laut, Senin (29/3/2021) siang.
Pantauan media ini, resepsi pernikahan digelar cukup besar dan mewah. Tamu undangan mencapai ratusan orang. Bahkan sampai menghadirkan kelompok musik untuk menghibur undangan.
Di pintu masuk gedung, panitia menyediakan hand sanitizer. Beberapa undangan pun terlihat disiplin memakai masker. Tapi, tak sedikit juga yang abai. Mereka tak kenakan masker. Bercakap tak berjarak. Apalagi berswafoto, tak ada jarak sama sekali.
Beberapa kali terdengar master of ceremony (MC) mengingatkan undangan disiplin protokol kesehatan (prokes). Tapi faktanya, ini dilanggar.
Undangan resepsi pernikahan ini pun datang dari berbagai latar belakang. Nampak pegawai di lingkungan Pemkot Bontang. Ini terlihat dari seragam yang mereka kenakan. Bahkan hadir pula pejabat teras Pemkot Bontang.
Sementara, Plh Wali Kota Bontang Aji Erlynawati mengatakan dirinya sudah mengetahui soal itu. Dia menyebut sudah ada tim yang sempat melakukan pemantauan di lokasi. Kemudian melaporkannya ke Tim Satgas.
Dijelaskan, menggelar resepsi ketika Bontang menerapkan PPKM Mikro jelas melanggar aturan. Tapi menurutnya kesalahan ini tidak berpangkal dari Tim Satgas, tapi dari warga.
Tim Satgas memberikan rekomendasi pernikahan kepada warga. Rekomendasi itu turun dengan sejumlah peringatan. Yakni tamu undangan dibatasi, wajib terapkan prokes, dan dilarang keras menggelar resepsi.
“Mungkin mendapat rekomendasi nikah, tapi kalau resepsi jelas dilarang,” beber perempuan yang juga Sekretaris Kota Bontang itu.
Dia melanjutkan, ketika terjadi pelanggaran, Tim Satgas memang turun meninjau, tapi tidak mengambil tindakan agresif. Seperti penghentian acara. Kata Aji, pihaknya selalu mengedepankan sisi humanisme. Pemerintah tak mau terlihat seperti perusak suka cita warganya sendiri.
“Kan ini orang lagi bahagia. Enggak mungkin juga kami bubarkan. Kami kedepankan sisi humanis,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: