BONTANG – Sebanyak 1.041 narapidana atau warga binaan di Lapas Kelas III Bontang melakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Hal tersebut sebagai upaya menjaga kesehatan para warga binaan. Terlebih, agar virus HIV/AIDS tidak menyebar di Lapas Kelas III Bontang.
Kepala Lapas Kelas III Bontang, Heru Yuswanto mengatakan pemeriksaan VCT itu dilakukan rutin setahun sekali. Hal itu merupakan bentuk kepedulian pemkot kepada para warga binaan karena bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang. “VCT ini bisa mendeteksi teman-teman kami (warga binaan, Red.) yang terkena virus HIV/AIDS, minimal, kami menjaga jangan sampai menular atau menyebar ke yang lain,” jelas Heru, Selasa (10/7) kemarin.
Sehingga, dari hasil VCT dapat diketahui siapa saja yang sudah terkena virus HIV/AIDS dan pihak lapas akan melakukan beberapa langkah untuk menanggulanginya. Kata Heru, ketika pihaknya sudah mengetahui siapa saja, maka pihak Lapas akan melakukan pengobatan kepada para penderitanya. “Bukan pengasingan, tetapi kami akan melakukan pembersihan ruangannya terlebih dahulu dan mengawasi setiap gerak-geriknya,” terang dia.
Berbeda dengan yang sudah terinfeksi tubercolosis (Tb), Heru mengatakan jika ada warga binaan yang menderita Tb maka akan diberikan ruangan khusus sampai dirinya sembuh dari penyakitnya. “Sedangkan yang terkena virus HIV/AIDS akan tetap di dalam sel yang sama dengan lainnya tetapi kami monitor orang-orangnya dan perilakunya bagaimana,”ungkapnya.
Namun demikian, Heru menyadari dengan adanya kegiatan VCT membuat warga binaan yang terkena virus HIV/AIDS melakukan pola hidup sehat. “Jadi yang bersangkutan tahu dirinya terinfeksi sementara teman-teman satu kamarnya tidak mengetahui. Karena itu merupakan kerahasiaan,” ujarnya.
Bagi yang terinfeksi HIV/AIDS, maka Heru mengatakan akan mengobatinya selama warga binaan tersebut berada di dalam Lapas Bontang.
Plt Kepala Diskes-KB Bontang, Bahauddin mengatakan pihaknya melakukan tes HIV/AIDS kepada penghuni Lapas. Tujuannya tentu pihak Pemkot Bontang ingin mengetahui kondisi Lapas Bontang seperti apa, terutama untuk penyakit HIV/AIDS. “Ini dilakukan setiap setahun sekali untuk seluruh warga binaan dengan melibatkan petugas dari Puskesmas Bontang Lestari, juga Kelompok Dukung Sebaya (KDS),” ungkapnya.
Kata dia, jika ada warga binaan yang terinfeksi HIV/AIDS maka pihaknya akan melakukan pembinaan bagaimana hidup normal bermasyarakat. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post