bontangpost.id – Kasus korupsi yang lagi ramai saat ini, sengkarut pertambangan timah di Bangka Belitung (Babel) yang nilai kerugiannya diprediksi mencapai Rp271 triliun. Angka itu bukan sejumlah uang yang dirampok oleh para tersangka yang saat ini sudah mencapai 16 orang, yang salah satunya Harvey Moeis, suami dari aktris Sandra Dewi.
Bambang Hero Saharjo, guru besar Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan kasus korupsi timah ilegal telah menyebabkan kerugian lingkungan dan ekonomi negara Rp271,06 triliun. Kerugian tersebut diperoleh dari penambangan timah ilegal selama 2015-2022.
Berdasarkan analisis lapangan dan pemantauan menggunakan satelit, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan kerusakan lingkungan yang parah akibat aktivitas penambangan timah ilegal. Bambang menjelaskan bahwa penambangan tersebut dilakukan mulai Mei 2016 di wilayah yang mencakup Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. dan di luar kawasan IUP, termasuk di kawasan hutan.
* Biaya Kerugian Ekonomi Lingkungan: Rp60,27 triliun
* Biaya Pemulihan Lingkungan: Rp5,26 triliun
2. Total kerugian: Rp223,36 triliun.
Kerugian Tambang Timah di Luar Kawasan Hutan:
* Kerugian Lingkungan Ekologis: Rp25,87 triliun
* Biaya Kerugian Ekonomi Lingkungan: Rp15,2 triliun
* Biaya Pemulihan Lingkungan: Rp6,63 triliun
Total kerugian: Rp47,70 triliun.
Apabila total kerugian dari tambang di dalam dan di luar hutan dijumlahkan, kerugian akibat kerusakan yang harus ditanggung oleh negara adalah Rp271,06 triliun.
Lantas, bisa buat apa saja dengan uang Rp271 triliun itu. Berikut beberapa contoh saat bertanya pada ChatGPT.
Beli iPhone 14 Pro Max
Jika ambil angka kasar harga iPhone 14 Pro Max sekira Rp 20 juta. Dengan Rp 271 triliun, kita bisa membagi jumlah uang tersebut dengan harga iPhone untuk mengetahui berapa banyak iPhone 14 Pro Max yang dapat dibeli.
Rp 271 triliun/Rp20 juta per iPhone = 13.550.000 unit iPhone 14 Pro Max.
(Namun, harap diingat bahwa harga iPhone 14 Pro Max bisa berbeda-beda tergantung pada waktu, tempat, dan faktor-faktor lainnya).
Setinggai 27 kilometer
Untuk memahami tinggi dari jumlah uang Rp 271 triliun, kita perlu mengkonversi nilainya ke satuan panjang, misalnya meter. Asumsikan bahwa setiap uang rupiah (Rp) memiliki ketebalan sekitar 0,1 milimeter (mm). Dengan asumsi ini, kita dapat menghitung tinggi tumpukan uang tersebut.
Langkah pertama adalah mengkonversi triliun ke satuannya yang lebih kecil. Sebuah triliun adalah satu juta kali satu miliar atau 1.000.000.000. Sehingga, 1 triliun = 1.000 miliar. Jadi, Rp271 triliun = 271.000 miliar.
Kemudian, kita perlu mengubah unit uang rupiah menjadi meter. Karena 1 meter sama dengan 1.000.000 milimeter, kita dapat mengalikan ketebalan setiap uang rupiah dengan jumlah total uang tersebut dalam milimeter, kemudian membaginya dengan 1.000.000 untuk mendapatkan jumlahnya dalam meter.
Jadi: Tinggi = (0,1 mm × 271.000.000.000) ÷ 1.000.000
Tinggi = 27.100 meter
Jadi, jika Rp271 triliun disusun ke atas, tumpukan uang tersebut akan setinggi 27.100 meter. Itu setara dengan sekitar 27 kilometer, atau lebih tinggi dari Everest, gunung tertinggi di dunia. (Ini hanyalah ilustrasi untuk memperjelas besarnya jumlah tersebut dalam konteks visual)
Beli Indomie Goreng
Untuk menghitung berapa banyak bungkus Indomie goreng yang bisa dibeli dengan uang Rp271 triliun, kita perlu mengetahui harga rata-rata satu bungkus Indomie goreng. Asumsikan harga satu bungkus Indomie goreng adalah Rp3.000.
Langkah-langkahnya adalah:
Bagi total uang dengan harga satu bungkus Indomie goreng.
Hitung hasil pembagian tersebut.
Jadi, jika kita asumsikan harga satu bungkus Indomie goreng adalah Rp 3.000, maka:
Jumlah Indomie goreng = Rp 71.000.000.000.000 / Rp3.000
Jumlah Indomie goreng = 90.333.333.333,33 bungkus
Jadi, dengan uang sebesar Rp271 triliun, Anda dapat membeli sekitar 90.333.333.333 bungkus Indomie goreng. (Perlu diingat bahwa harga Indomie bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi dan kondisi pasar, jadi angka tersebut hanya sebagai perkiraan kasar)
54.200 Calon Presiden
Dalam sebuah pemberitaan, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 Fahri Hamzah mengatakan, seseorang yang akan menjadi calon presiden setidaknya harus memiliki uang minimal Rp5 triliun. Jika tidak, maka harapan untuk mencalonkan diri akan pupus. Jika mengacu pada kebutuhan dana tiap calon presiden seperti yang dikatakan Fahri Hamzah Rp5 triliun, maka berapa banyak calon yang bisa maju dengan R271 triliun.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membagi jumlah uang yang tersedia dengan kebutuhan biaya setiap calon presiden. Dalam hal ini, biaya setiap calon presiden adalah Rp 5 triliun.
Langkah-langkahnya adalah:
Bagi total uang dengan biaya yang diperlukan untuk satu calon presiden.
Hitung hasil pembagian tersebut.
Jika biaya yang diperlukan untuk satu calon presiden adalah Rp5 triliun, maka:
Jumlah calon presiden = Rp271.000.000.000.000 / Rp5.000.000.000
Jumlah calon presiden = 54.200 calon presiden.
Jadi, dengan uang sebesar Rp271 triliun, Anda bisa mendukung pendaftaran sekitar 54.200 calon presiden. (Perlu diingat bahwa angka ini hanya merupakan perkiraan kasar dan asumsi, serta dalam praktiknya, biaya yang diperlukan untuk menjadi calon presiden mungkin bervariasi). (far)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post