Wali Kota Teken MoU, Usulkan 14 Ribu untuk 2018
BONTANG – Sambungan jaringan gas (Jargas) untuk rumah tangga sudah siap dipasang. Tahun ini, Bontang mendapat jatah kuota sebanyak 8 ribu sampai 10 ribu sambungan rumah. Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, bersama 8 kabupaten kota lainnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM. Untuk tahun 2018 pun, Neni mengusulkan 14 ribu sambungan rumah jaringan gas di Bontang.
Neni Moerniaeni juga mendapat kesempatan menyampaikan sambutan mewakili 9 kabupaten kota lainnya. Dikatakan Neni pihaknya sangat bersyukur, karena dengan bantuan sambungan Jargas ini masyarakat Indonesia dapat menikmati sambungan gas yang tertuang dalam program RPJM Nasional. “Saya mewakili pemerintah kabupaten kota mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah berkomitmen. Bontang sudah ditetapkan sebagai kota gas dan kondensat, makanya saya ingin Bontang menjadi kota yang ramah energi, murah energi dan ramah lingkungan,” jelas Neni dalam sambutannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Disebutkan Neni, kontribusi yang luar biasa dari Bontang sekira Rp 200 triliun setiap tahunnya diberikan ke negara. Tetapi, kebaikan yang dikembalikan ke Bontang hanya 1 persennya saja. Sehingga Neni menyampaikan agar masyarakat Bontang tidak hanya dapat melihat “asap” dari Badak LNG saja, tetapi juga bisa menikmatinya.
Neni mengatakan, tahun ini sebanyak 60 ribu sambungan Jargas rumah tangga untuk seluruh Indonesia. Bontang sendiri, mendapat kuota sebanyak 8 ribu hingga 10 ribu sambungan. Pihaknya juga menyampaikan lagi usulan untuk tahun 2018 berupa PDF beserta kajiannya untuk 14.500 rumah yang belum terpasang Jargas. “Masih ada 24 ribu rumah yang belum terpasang Jargas. Kalau tahun ini 10 ribu dipasang, sisa 14 ribu tahun depan, kalau hanya 8 ribu berarti tersisa 16 ribu lagi,” ujarnya.
Untuk usulan tahun 2018 pun, Neni mengaku harus terus berjuang agar tidak meleset. Sementara untuk tahun ini, pemenang lelangnya sudah ada, tinggal pelaksanaannya. Oleh karena itu, dalam MoU ada pernyataan pemerintah kota menjamin keamanan pembangunan Jargas di lapangan. Dana yang digelontorkan pun, semuanya berasal dari APBN untuk 13 kelurahan di Bontang. “Jadi pipa induknya akan dibangun sampai ke Bontang Lestari. Sebenarnya, Bontang sudah menjadi city gas. Kuotanya, kami punya 10 mmscfd. Sementara yang akan digunakan hanya 0,5 mmscfd,” terang Neni.
Dari penggunaan sebanyak 0,5 mmscfd itu pun bukan hanya untuk Jargas, melainkan untuk proyek 10 megawatt. Sehingga, masih banyak sekali kuota gas yang belum terpakai. “Visi dan misi saya memang ingin semua rumah, tetapi semua tergantung dana pusat. Karena jika dari dana APBD terbilang berat,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: