SANGATTA – Besar kemungkinan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Batota Poros Sangatta-Bengalon akan tutup pada tahun 2019 mendatang.
Pasalnya, saat ini saja TPA tersebut sudah terbilang penuh. Sudah rata dengan jalan. Untuk menghindari melubernya sampah kemana-mana, terpaksa pihaknya menerapkan sistem tindih menggunakan alat berat.
“2019 sudah tutup. Tetapi kalau hanya menampung saja, sampai 2020 kemungkinan masih mampu. Tetapi ya harus ditindih terus. Sampah datang langsung ditindih alat berat,” ujar Kepala UPT TPA Pengelolaan Limbah Domestik dan Lumpur Tinja, Dwi Devianti.
Tidak hanya metode tindih, pemanfaatan sampah juga gencar dilakukan. Mulai dari dilakukan oleh petugas UPT Kebersihan, UPT TPA maupun pemulung yang sudah disertifikasi.
“Jadi kami yakin masih mampu. Kalau sudah enggak mampu lagi, terpaksa kami tumpah dibagian atas,” katanya.
Hanya saja diyakini, sebelum tutupnya TPA lama, TPA baru sudah rampung dikerjakan. TPA yang direncanakan menggunakan tanah bantuan KPC tersebut dikonsep lebih modern.
Tanah yang digunakan pun lebih luas. Yakni sekira 50 hektar.Tidak seperti saat ini yang hanya 15 hektar. Jauh lebih kecil dibanding dengan TPA Bontang dan Balikpapan.
“Doakan saja TPA baru yang kami rencanakan dapat segera dibuatkan. Tetapi untuk sementara ini kami lakukan metode tindih, metode pemilah dan pemanfaatan TPS,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: