BONTANG –Tidak aktifnya bank sampah ternyata berdampak pada pencemaran laut di Kota Taman. Terkait itu, Pemkot pun akan mengaktifkan kembali guna menekan pencemaran tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Topan Kurnia menjelaskan, di dunia saja, Indonesia merupakan negara kedua yang paling banyak mencemari laut karena sampah.
Maka dari itu, pemerintah mewajibkan setiap daerah melaksanakan kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) pengurangan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga. Dengan persentase 30 persen dikelola masyarakat, 70 persen oleh pemerintah. Artinya 30 persen itu bisa dilakukan masyarakat dengan mengelola bank sampah, sedangkan 70 persen merupakan tanggung jawab pemerintah, seperti penanganan dalam mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) hingga ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
“Sekitar 30 persen yang bersumber dari sampah rumah tangga itu bisa mereka manfaatkan dengan mengelola sampah itu menjadi kompos hingga dikomersialkan dengan mengaktifkan bank sampah,” tuturnya, Jumat (14/12) kemarin,
Dikatakan Topan, ada sekira 32 bank sampah yang ada sekarang termasuk milik sekolah. Namun, tidak semuanya berjalan. Terkait itu, pihaknya akan menyosialisasikan kembali agar semua bank sampah dapat aktif kembali. Karena hasil rapat koordinasi teknis (Rakornis), setiap kelurahan harus memiliki satu unit bank sampah dan satu induk bank sampah di kecamatan.
“Sosialisasi ini akan kami lakukan ke depan, dengan mengundang ketua RT, Forum Peduli Lingkungan, kelurahan, dan kecamatan,” paparnya.
Dia menambahkan, untuk mengaktifkan bank sampah, ia berharap program dua ratus juta (Produta) dapat mendukung hal tersebut. Karena menurutnya, dalam pengelolaan tentu dibutuhkan biaya. Namun ke depan, bila berjalan dipastikan pengelolaan sampah di Bontang akan semakin baik dan tentunya pencemaran di laut bisa berkurang. Seperti ada suatu daerah dengan mengola bank sampah, mereka bisa menghasilkan Rp 4 miliar. Mereka juga menggandeng perbankan dalam pengelolaannya. Sehingga siapa pun nasabah yang menabung akan langsung tercetak di rekening.
“Ini lah yang akan kami coba terapkan, tetapi tidak hanya pemerintah, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam hal ini,” harapnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post