BONTANG – Warga binaan Lapas Kelas III Bontang kesulitan untuk mendapatkan air bersih siap minum. Selama ini, air yang diambil dari sumur bor harus lebih dulu dimasak. Ini dinilai kuranf efektif.
Kalapas Heru Yuswanto mengatakan, Lapas yang dihuni 1.067 warga binaan itu, butuh alat filter air. Sehingga air dari sumur bisa langsung disalurkan ke sel tahanan. Dia meminta hal ini tidak hanya menjadi perhatian Pemkot Bontang, mengingat 70 persen penghuninya justru tercatat sebagai warga Kutim.
“Kami ingin meningkatkan kesejahteraan para warga binaan dalam hal makanan dan minuman,” ujarnya.
Untuk makanan, anggaran yang tersedia bagi satu warga binaan yakni Rp 15 ribu per hari tiga kali makan. Alokasi anggaran Rp 15 ribu pun sudah masuk pada 2019. Meski dengan nilai yang minim, Heru mengaku berusaha memperbaiki kualitas makanan. “Kalau nasi kami bisa beri tanpa batas, tetapi lauknya ini yang dibatasi. Dan pihak ketiga tak bisa menambah dengan anggaran tersebut,” terangnya.
Dia menyebut, makanan bisa menjadi salah faktor terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas. “Dari makanan dan minuman saja bisa menimbulkan masalah. Makanya satu-satu kami perbaiki kualitasnya,” katanya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post