Pemkot Beri Dukungan
BONTANG – Tahun ini SD 2 Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) menjadi salah satu perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional. Kamis (27/4) kemarin, tim penilai dari pusat yang ketuai oleh Suyadi, terdiri dari perwakilan Kementrian Kesehatan dan perwakilan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penilaian.
Dalam penyambutan kedatangan tim penilai, dihadiri oleh Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang, Artahnan Saidi yang mewakili Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Juga tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bontang, Ahmad Suharto, Asisten II Pemkot Bontang Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Emlizar Muhktar, Kepala Sekolah SD 2 YPK, Suyoto, Ketua YPK, Lola Karmila, dan Ketua Umum Harian YPK, Imam Maarif.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekda Bontang, Artahnan Saidi menyampaikan selamat datang di kota Bontang, kepada tim penilai LSS tingkat nasional 2017. Semoga di kunjungannya kali ini tim penilai akan mendapatkan kesan yang baik untuk kota Bontang secara umum dan SD 2 YPK secara khusus, dalam hal upaya peningkatan usaha kesehatan sekolah.
Untuk memajukan pembangunan di berbagai bidang di kota Bontang, maka faktor kesehatan memiliki peran penting yang harus ditanamkan semenjak dini. Dimana kebiasaan hidup bersih dan sehat berdampak pada derajat kesehataan anak-anak kita.
“Dengan diadakannya Lomba Sekolah Sehat ini diharapakan dapat memacu pengelola sekolah sekolah di Bontang untuk meningkatkan standar kesehatan di sekolah mereka. Tahun ini semoga SD 2 YPK dapat menjadi salah satu pemenang dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional 2017,” ungkapnya.
Sementara itu, Suyadi, Ketua Tim Penilai LSS tingkat nasional 2017 di SD 2 YPK menjelaskan, ada dua kriteria dalam LSS, yaitu Best of Performance dan Best of Achievment, yang nantinya dapat dilihat setelah penilaian dilakukan. Selama berada di SD 2 YPK, mereka akan mengobservasi sekolah dan lingkungan sekitar sekolahan untuk melakukan penilaian. Nantinya ada 2 system penilaian, yaitu 20 persen dari penilaian Observasi dan 80 persen dari kuesioner yang diberikan kepada siswa dan siswi sekolahan yang diberikan penilaian.
“Nantinya data yang kami dapatkan dari observasi serta kuesioner tersebut, akan digabung dalam aplikasi yang dimiliki oleh tim penilai pusat, dan hasil akhirnya merupakan nilai dari LSS tingkat Nasional 2017,” jelasnya. (*/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post