SAMARINDA – Gerakan Imunisasi Cegah Difteri (ORI) yang dilakukan di Posyandu dan sekolah di Samarinda telah mulai dilakukan, Selasa (23/1) kemarin. Pada kesempatan, sebanyak 18.541 pelajar diberikan suntikan vaksin atau imunisasi.
“Semoga gerakan vaksin massal bisa mengurangi kekhawatiran warga dan mencegah difteri di kota Samarinda. Bukan hanya gerakan massal dari pemerintah, kami juga mengharapkan warga secara mandiri pun melakukan vaksin yang memang tidak ditanggung pemerintah,” ucap Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang disela-sela kegiatan gerakan imunisasi cegah difteri, kemarin.
Ia berterima kasih kepada pemerintah provinsi, organisasi profesi dan fakultas kesehatan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda yang memberikan dukungan dalam kegiatan ORI tersebut. “Terima kasih atas dukungan dalam gerakan vaksin massal ini. Saya aja tadi juga ikut vaksin,” ujar Jaang yang mengunjungi kegiatan ORI di SMA Negeri 2 Samarinda.
Plt kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rustam menyampaikan kegiatan yang dilakukan kemarin sebanyak 18.163 siswa SD, SMP, SMA sederajat di tiga kelurahan, yakni Sungai Pinanda Dalam, Pelita dan Sidomulyo.
“Khusus bayi hingga anak berusia 7 tahun yang dilakukan vaksin di seluruh posyandu sebanyak 378 anak. Jadi totalnya sebanyak 18.541 orang,” beber Rustam.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, dilakukan bersama 410 anggota profesi medis dan non medis se-kota Samarinda. “Mulai dari IDI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia juga terlibat,” tuturnya.
Rustam menyebutkan untuk periode 13-20 Januari 2018 dilakukan 33.742 orang. “Tapi hingga 23 Januari sebanyak 52.283 orang se kota Samarinda divaksin,” ungkapnya. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: