bontangpost.id – Tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah berakhir pada 7 Juli lalu. Namun di pertengahan pelaksanaan tersebut terdapat sekolah yang menambah jumlah rombongan belajar (rombel). Langkah itu diambil oleh SD 005 Bontang Utara.
Kepala SD 005 Bontang Utara Ahmadi menjelaskan memang tahun ajaran sebelumnya sekolah ini membuka empat rombel. Namun, pihak sekolah meminta pengurangan sebelum petunjuk teknis (juknis) disusun. “Saat itu alasan kami ialah untuk mengusahakan agar skema pembelajaran tidak dilakukan dua sif,” kata Ahmadi.
Akan tetapi, niat itu berubah haluan. Atas dasar permintaan dari orangtua pendaftar ke sekolah. Pasalnya sekolah lain dalam kawasan dekat yakni SD 004 Bontang Utara banjir pendaftar saat jalur zonasi pertama dibuka. Sementara SD 009 Bontang Utara yang semula satu kawasan dengan SD 004 Bontang Utara telah dilakukan relokasi.
“Orangtua rata-rata ingin yang lebih dekat dan sasarannya ialah SD 005 Bontang Utara,” ucapnya.
Dijelaskan dia, usulan itu diterima pihak sekolah saat hari pertama jalur zonasi kedua dibuka. Tepatnya 1 Juli. Lantas, pengajar berembuk dan diputuskan untuk mengajukan penambahan rombel. Sehari berselang kebijakan itu dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.
“2 Juli kami ajukan kemudian mendapat restu pada 4 Juli. Dan baru masuk sistem pada hari terakhir PPDB,” tutur dia.
Menurutnya, dari sisi tenaga pengajar kuota tersebut memenuhi. Mengingat sekolah yang berlokasi di Kapal Pinisi 6, Loktuan ini memiliki 27 guru. Rinciannya, 21 guru kelas, empat guru agama, dan dua guru olahraga. Dari aspek ruangan pun sebelumnya pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem dua sif. Pasalnya total ruangan tersedia yakni 17.
“Jadi untuk sif siang itu kelas 2. Setelah kelas 1 pembelajarannya berakhir di 10.00 Wita,” tutur dia.
Ia mengaku tidak sempat mengumpulkan orangtua yang mengajukan penambahan. Lantaran kondisi Kota Taman dalam zona merah pandemi Covid-19. Sementara Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Saparudin membenarkan ada penambahan rombel di SD 005 Bontang Utara saat pelaksanaan PPDB tahun ini.
“Itu permintaan dari warga dan pihak sekolah. Kalau ada permohonan masak kami tolak,” sebutnya.
Jika ini tidak diakomodasi maka jumlah pendaftar terlampau banyak yang dibuang pada proses seleksi calon siswa baru. Ketersediaan tenaga dan ruang menjadi poin persetujuan penambahan. “Memang mereka sempat minta pengurangan sebelum PPDB. Disdik ini mengakomodasi karena yang bekerja di lapangan mereka,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post