BONTANG – Kualitas air PDAM Tirta Taman yang sempat dikeluhkan oleh masyarakat melalui sosial media telah mengalami perubahan, terkhusus di daerah Lhoktuan. Hal ini diketahui setelah Komisi II DPRD melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (12/2). Dalam pemantauan tersebut bukan hanya mengunjungi Water Treatment Plant (WTP) namun hingga distribusi ke rumah masyarakat yang mengeluh sebelumnya.
“Airnya sudah ada perubahan dari sisi kualitas, termasuk kemarin yang memposting yakni akun Bintang Bontang. Kami (Komisi II DPRD, Red.) datangi rumahnya hingga lihat bak mandinya untuk memastikan,” kata Ketua Komisi II Ubaya Bengawan.
Menurutnya, Komisi II yang membidangi masalah PDAM memiliki tanggung-jawab terhadap permasalahan ini. Hal ini sebagai bentuk pengawasan terhadap segala mitra Komisi II.
Politikus Demokrat ini juga menyampaikan kepada manajemen PDAM, agar melakukan penataan sehubungan kenaikan tarif PDAM yang sudah berlaku sejak beberapa waktu yang lalu. Ubaya mengimbau supaya dibarengi peningkatan pelayanan dengan suguhan kualitas air yang baik. Selain itu, perlunya keterbukaan dari manajemen kepada masyarakat berkenaan permasalahan teknis yang terjadi
“PDAM harus terbuka apakah pipa yang dipakai lama, jadi ada yang mengendap di dalam. Ini perlu dijelaskan kepada masyarakat supaya paham,” terangnya.
Nantinya, Komisi II akan memanggil manajemen untuk mengikuti rapat kerja. Dalam agenda tersebut manajemen ditugaskan membawa sampel kualitas air beserta kandungan yang terdapat di dalamnya.
“Sampel itu akan kami bandingkan dengan kota lain yang hampir sama dengan Bontang misalnya Balikpapan, kalau di sana bisa lebih jernih kenapa di sini tidak,” tutur Ubaya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi II Arif meminta kepada manajemen agar menempelkan kontak pengaduan di dekat meteran. Agar setiap permasalahan tidak dijadikan viral melalui sosial media.
“Karena sosial media itu bisa dilihat orang dari daerah lain, ini kan tidak baik,” kata Arif.
Manajer Pemasaran PDAM Taman Tirta, Budi Hartono mengatakan, permasalahan yang terjadi hingga viral sifatnya kasuistik. Dikarenakan lokasi tersebut tidak dialiri 24 jam nonstop.
“Karena tidak 24 jam maka biasanya 3 menit pertama sedikit keruh selebihnya bakal jernih,” kata Budi.
PDAM juga telah melakukan shutdown WTP sehari selang masalah itu mencuat. Kini dipastikan kualitas air mengalami perubahan.
Terpisah, akun Bintang Bontang telah mengucapkan terima kasih di sosial media atas perbaikan kualitas yang tersalur bagi penduduk Lhoktuan. Ia juga bersimpati atas kehadiran Komisi II DPRD guna melihat hasil kualitas air setelah postingan surat terbukanya diunggah.
“Semoga PDAM Bontang khususnya WTP Lhoktuan selalu menjaga kualitas air yang disalurkan ke kami sebagai pelanggan PDAM,” tulis akun Bintang, Senin (12/2).
Ia juga meminta maaf bila terdapat kesalahan dalam postingannya sebelumnya. Dikatakannya, hal ini dilakukan hanya untuk kepentingan bersama. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: