Semua Daerah Dapat Atensi Dari Polda

SETIAP kabupaten/kota selama proses Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 akan sama-sama mendapatkan pengamanan ketat dari Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim. Langkah ini untuk mengantisipasi munculnya potensi konflik sebagai akibat gesekan kepentingan politik para calon kepala daerah.

Dikatakan Kapolda Kaltim Brigjen Pol Priyo Widyanto, untuk meningkatkan keamanan penyelenggaran Pilkada nantinya, pihaknya kepolisian akan melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas), baik lintas agama, suku, dan daerah.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat membantu kepolisian menjaga Kaltim tetap kondusif. Baik sebelum maupun sesudah penyelenggaraan Pilkada,” pintanya ditemui usai menghadiri silaturahmi Polda Kaltim bersama tokoh masyarakat di Samarinda, Jumat (2/2) kemarin.

Pada perhelatan Pilkada serentak tahun 2018 ini, Kaltim akan akan melaksanakan dua event pesta demokrasi. Pilgub Kaltim dan Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Karenanya, pengamanan nantinya akan diperketat.

“Seluruh wilayah akan kami beri atensi. Kami tidak memilah-milah mana daerah rawan dan tidak. Kami tetap akan lakukan persamaan pengamanan untuk menghindari underestimate, atau menghindari adanya perkiraan yang salah atas situasi yang ada,” katanya.

Menurut dia, semua kabupaten/kota di Kaltim sama-sama memiliki tingkat kerawanan masing-masing. Sehingga wajib mendapatkan atensi yang sama dari kepolisian. “Kalau hanya satu kota yang dikatakan rawan, nanti semua orang akan anggap itu rawan, nanti masyarakat terbangun opini negatif. Makanya, semua daerah kita lakukan pengamanan yang sama, sesuai standar kepolisian,” sebutnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi black campaign melalui jejaring media sosial selama masa pilkada, Brigjen Pol Priyo menyebut, jajarannya telah membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgas) Siber. Nantinya, satgas tersebut akan bertugas melakukan patroli di dunia maya.

“Biasanya black campaign muncul menjelang masa-masa kampanye, atau pemilihan. Tapi sebelum itu, Satgas Siber ini sudah saya minta untuk melakukan antisipasi. Saya ingin potensi konflik apapun terkait Pilkada dicegah sejak dini,” kata dia.

Lebih lanjut dikatakan Brigjen Pol Priyo, kendati saat ini ada mantan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin yang ikut ambil bagian dalam kontestasi pesta demokrasi rakyat Kaltim, namun  dia memastikan bahwa seluruh jajaran kepolisian di bawah pimpinannya tidak akan ikut campur.

Menurutnya, sikap dan independensi kepolisian sangatlah jelas, bersifat netral. Adapun keterlibatan Irjen Pol Safaruddin di Pilgub Kaltim lebih pada sebuah kebetulan, bahwa bersangkutan berlatarbelakang kepolisian.

“Mau itu di Pilgub Kaltim dan Pilbup PPU, status kepolisian tetap netral. Tidak berpihak pada calon tertentu, ataupun melakukan politik praktis. Kalau memang ada anggota polisi yang terbukti ikut politik praktis, tentu akan diberikan saksi, sebagai UU Kepolisian,” tegasnya. (drh)