bontangpost.id – Rencana pembuatan jalan lingkar kembali didengungkan tahun ini oleh Pemkot Bontang. Diajukan pada pergeseran anggaran mendahului APBD Perubahan untuk penyusunan Detail Engineer Design (DED) dan pengurusan Amdal. Sebesar Rp 1 miliar.
Akan tetapi titik nol pembuatan akses ini tidak seperti sebelumnya yakni dari Loktuan-Tanjung Limau. Melainkan Bontang Kuala-Tanjung Laut Indah. Ketua DPRD Andi Faisal Sofyan Hasdam menyoroti rencana ini. Mengingat perencanaan sudah dibuat Pemkot Bontang untuk lokasi lama. Tepatnya pada 2016 silam dengan kucuran anggaran sebesar Rp 1 miliar.
“Kami tidak menolak tetapi kenapa mencari judul baru lagi bukan memakai perencanaan yang lama. Padahal itu tinggal dibangun,” kata Andi Faiz.
Jika dalilnya butuh perencanaan untuk mencari anggaran di pemerintah pusat atau provinsi, justru perencanaannya sudah siap. Jalan lingkar memang dibutuhkan untuk mitigasi bencana bagi warga di sekitar kawasan industri. “Sesuatu yang direncanakan harus dilaksanakan,” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Penelitian, Perencanaan, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amirudin Syah mengatakan pemindahan jalan lingkar itu karena aspek kemampuan pembiayaan. Pada lokasi awal, dijelaskan dia terdapat persyaratan yang belum dipenuhi. Salah satunya yakni pembebasan lahan di kawasan Tanjung Limau. Belum lagi pembiayaannya menelan nominal besar.
“Kebutuhan anggaran mencapai 700 sampai 800 miliar rupiah,” terang Amirudin.
Sebelumnya direncanakan memakai skema multiyear. Tetapi tidak memungkinkan karena skema pembayaran tahun jamak sudah menyasar program pembangunan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), kala itu.
Tetapi di Bontang Kuala lahan sudah tersedia. Bahkan disediakan oleh masyarakat lebarnya 25 meter. Kawasan ini masuk hutan pasang-surut. Dulu ada rencana TMMD TNI. Akan tetapi mendadak batal lantaran anggarannya dialihkan untuk bantuan tsunami Aceh.
Terkait panjangnya, ia belum bisa memastikan. Rencananya Bapelitbang akan melakukan pengukuran pada Kamis (17/6) hari ini. Tujuannya memastikan lokasi siap atau tidak. Dirinya mengaku sudah pernah turun lapangan pada tujuh tahun lalu. Dipandangnya, pergeseran lokasi ini lebih realistis dari segi anggaran.
“Jika di Bontang Kuala anggaran sekira butuh Rp 300 miliar. Usahakan sebagian besar APBD Bontang dan Bankeu Pemprov Kaltim,” urainya.
Program ini merupakan salah satu penanganan banjir rob yang kerap menyasar kawasan Bontang Kuala. Daripada peninggian konstruksi Jalan Piere Tandean. Sebab, imbasnya struktur rumah di kawasan tersebut akan lebih rendah jika itu dilakukan.
“Butuh biaya besar juga. Maka diusulkan jalan baru alternatif minimal jalan lingkar Bontang terbangun,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: