bontangpost.id – Saat sahur, terkadang kita masih merasa ngantuk dan ingin tidur kembali. Bangun tidur juga rasanya linglung serta menyantap makanan dalam keadaan setengah sadar. Bahkan setelah sahur pun, langsung beranjak tidur kembali karena ngantuk yang sangat berat.
Namun, tahukah kalian kalau kebiasaan tidur setelah sahur itu memberikan dampak buruk di dalam tubuh? Apalagi kalau kita tidur saat keadaan perut penuh dengan makanan. Seharusnya, kita harus memberikan jeda terlebih dulu agar lambung menyerap sari-sari makanan untuk tubuh yang nantinya memberikan energi.
Jeda ini bisa dilakukan dengan melaksanakan ibadah sholat subuh maupun beraktivitas yang lain. Tujuannya supaya sistem pencernaan lancar dan mengolah makanan dengan baik. Selain itu, juga menghindari resiko terjadinya GERD atau asam lambung naik.
Sebagaimana penjelasan di atas, sahur sangat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Oleh karena itu, harus dihindari dan tidak boleh dilakukan berulang. Dilansir dari siloamhospitals.com, berikut uraian lebih lengkap terkait bahaya setelah sahur. Adapun sejumlah dampak buruk bagi tubuh kita antara lain sebagai berikut:
1. Naiknya Asam Lambung
Asam lambung akan naik jika kita tidur setelah sahur. Makanan yang masuk tidak bisa dicerna dengan baik dan membuat lambung meningkat produksi asam untuk membuatnya susah dicerna.
Tidak hanya membuat makanan susah dicerna, gaya gravitasi saat tidur pun ikut memengaruhi produksi asam lambung. Saat tertidur, klep (sfingter) pada lambung dapat longgar dan membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung inilah yang menyebabkan lapisan dinding kerongkongan terkikis dan membuat kita merasa mual, nyeri ulu hati, serta dada terasa terbakar.
2. Resiko GERD meningkat
Tidur setelah sahur dapat meningkatkan resiko terjadinya GERD. Kondisi tersebut menyebabkan produksi asam lambung meningkat lebih banyak per minggu. GERD ini juga menyebabkan rasa mual, perut kembung, muntah, dan masih banyak lagi.
3. Berat Badan Naik
Tidur dalam kondisi setelah sahur juga dapat menyebabkan penumpukan lemak. Penumpukan ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan energi dari makanan sahur. Akibatnya menyebabkan kalori yang akan dimasukkan ke dalam tubuh tidak sesuai.
Kebiasaan ini juga mengakibatkan penumpukan lemak meningkat karena tidak adanya aktivitas membakar kalori. Terlebih lagi, apabila makanan yang dikonsumsi saat sahur mengandung banyak sekali karbohidrat.
4. Tubuh Mudah Lemas
Ketika tertidur, energi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari dialihkan ke dalam proses pencernaan. Proses ini juga memerlukan energi sangat besar untuk menyerap sari-sari dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, tidak heran jika terkadang kita sering merasa lemas saat beraktivitas di bulan puasa. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post