bontangpost.id – Masa perjanjian kerja sama penyewaan aset milik Pemkot Bontang berupa KM Bontang Express II jenis RoRo bakal berakhir tahun depan. Hal ini disampaikan oleh Dirut Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) Abdu Rachman. Namun demikian ia tidak menyebutkan bulan berapa perjanjian itu berakhir.
“Pastinya 2024 habis kontraknya,” kata Abdu Rahman.
Saat ini kapal tersebut masih dalam masa perawatan. Tiap tahun tahapan tersebut selalu dilakukan. Awak Media Kaltim Post (grup bontangpost.id) mendapatkan informasi bahwa sudah ada calon investor baru yang ingin menggunakan aset tersebut. Bahkan sudah melakukan presentasi kepada pihak Pemkot. Namun Rahman mengaku tidak mengetahui soal itu.
“Dari Bontang Transport (anak usaha Perumda AUJ) belum memberikan laporannya kepada saya,” ucapnya.
Mengenai tanggung jawab perawatan sepenuhnya dibebankan kepada penyewa. Saat ini lokasi kapal masih berada di Banyuwangi. Melayani penyeberangan untuk Banyuwangi-Gilimanuk. Sementara Wakil Ketua DPRD Agus Haris mempertanyakan kondisi kapal saat ini. Ia pun meminta kepada pihak terkait untuk menjabarkan berapa keuntungan yang diperoleh pemkot mengacu kerja sama tersebut.
“Sebentar lagi rapat Badan Anggaran, saya akan menanyakan itu,” kata wakil rakyat yang akrab disapa AH.
Menurutnya Pemkot harus melakukan kajian, terkait nasib kapal ini. Jika keuntungan tidak seberapa alangkah baiknya jika dioperasionalkan untuk melayani rute pelayaran Bontang-Mamuju. Mengingat kapal yang diminta ke Kemenhub hingga kini belum ada kejelasan.
“Bila keuntungannya tidak seberapa saya minta ditarik untuk rute baru itu. Asalkan secara teknis kapal itu memenuhi persyaratan,” sebutnya.
Politikus Partai Gerindra menerangkan ini merupakan opsi alternatif. Apalagi warga Mamuju yang tinggal di Bontang sangatlah banyak. Dengan rute tersebut asas manfaat tentu lebih terasa. Di sektor lain pengiriman bahan pokok dari Mamuju juga bakal lebih mudah dengan kehadiran rute ini.
“Kenapa tidak pakai kapal kita sendiri. Tetapi secara bisnis juga tercapai,” terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kerukunan Mandar Sulawesi Barat ini.
Sebelumnya diberitakan, rencana pembukaan rute baru pelayaran Bontang-Mamuju masih belum ada progres signifikan. Kasi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Welly Zakius mengatakan pasca penandatanganan perjanjian kerja sama, November lalu tidak ada kabar kelanjutannya.
“Info terakhir yang kami terima kapal masih perbaikan,” kata Welly.
Namun demikian, Dishub juga belum mengetahui kepastian jenis kapal yang akan digunakan untuk rute baru tersebut. Termasuk dengan kapasitas dan alur rutenya. Dishub saat ini masih menunggu informasi dari pemerintah pusat.
“Kami masih menunggu Kemenhub. Terakhir memang ada MoU tetapi harusnya ada tindak lanjutnya saat ini,” ucapnya.
Bahkan Dishub juga belum menerima salinan draf perjanjian kerja sama tersebut. Menurutnya rute baru ini bisa menjadi alternatif warga yang ingin melakukan perjalanan ke Mamuju. Perjanjian kerja sama itu dilakukan antara pihak di Kotabaru (Kalsel), Kaltim, dan Sulbar. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post