bontangpost.id – Rencana Pemkot Bontang untuk membangun Polder Telihan terus berlanjut. Bahkan tahun ini masuk dalam tahapan pembebasan lahan. Pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) anggaran tertera untuk nomenklatur tersebut hanya Rp30 juta.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan nominal itu memang terbilang kecil.
“Pada dasarnya kami siapkan rumahnya dulu,” kata Amiruddin.
Menurutnya, terkait dengan pengadaan lahan itu harus bersifat clean and clear. Nanti ketika persoalan lahan sudah selesai maka anggaran akan ditambahkan melalui APBD Perubahan. Disinggung waktu pelaksanaan yang hanya tiga bulan, ia menjawab durasi itu cukup. Sebab ketika tahapan sebelumnya sudah rampung maka tinggal pembayaran.
“Takutnya ketika dianggarkan nominal besar tetapi akhirnya tidak terserap karena persoalan lahan. Makanya anggaran itu ditarik untuk lainnya terlebih dahulu,” ucapnya.
Ia pun optimistis APBD Perubahan nanti nilainya meningkat. Sehingga bisa untuk melakukan pembebasan lahan. Ditaksir mencapai 500-700 miliar rupiah. Sehubungan lahan status area yang rencana dipakai berstatus bekas hutan lindung. Sekarang menjadi area penggunaan lain (APL).
“Alhasil butuh waktu mulai dari pembentukan tim, surat-menyurat lahan, hingga appraisal. Sekarang tidak berani dari awal karena appraisal belum. Belum lagi terkait harga,” tutur dia.
Sejatinya kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan ini mencapai Rp30 miliar. Dari total luasan lahan yang direncanakan dibuat polder yakni 28 hektare. Terkait dengan pembebasan lahan ini, pemkot harus berhati-hati. Jangan sampai tersandung masalah legalitas dari surat.
“Saya yakin tanah yang mau dibeli itu tidak ada sertifikatnya. Itu menjadi pertimbangan kami,” terangnya.
Berkaca seperti persoalan lahan yang sudah dibebaskan beberapa ada gugatan. Akhirnya anggaran yang sudah diplotkan tidak terserap. Pemkot tidak mau itu terulang lagi.
Pada tahun lalu pemkot sudah masuk tahapan perencanaan pengadaan tanah. Dikatakan dia, polder ini sangat penting. Mengingat air dari wilayah hulu bisa ditampung di infrastruktur ini nantinya. Sebelum dialirkan menuju bagian hilir. Tentunya sembari melihat kondisi pasang-surut air laut. Rencana pembangunan polder ini sudah terdengar sejak 2019.
Kala itu anggaran untuk FS digelontorkan yakni Rp 228 juta. Kemudian penyusunan detail engineering design (DED) baru dilakukan dua tahun lalu. Dengan pagu anggaran Rp1,2 miliar. Diketahui lokasi polder tersebut berada di dekat Tugu Selamat Datang Kota Bontang. Di sebelah kiri ruas jalan itu jika dari arah simpang empat RSUD ada akses.
Areanya berdekatan dengan bibir Sungai Bontang. Diperkirakan lahan dengan sungai berjarak sekira 100 meter. Secara wilayah lahan itu masuk area administrasi Kota Bontang.Berdasarkan FS, lahan potensial memiliki luasan 500 dikali 500 meter. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post