bontangpost.id – Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir, sebab stok beras Kaltim masih aman. Bahkan, jika pun terjadi kenaikan tidak akan signifikan harganya.
Akmal Malik menegaskan, ketersediaan beras untuk Kaltim masih aman, baik menjelang Natal maupun tahun baru 2024.
“Stok beras yang ada bahkan cukup sampai akhir Februari 2024. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying (berbelanja berlebihan),” pesan Akmal Malik usai mengecek stok beras di Gudang Bulog Samarinda di Jalan Ir Sutami, Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Sabtu (28/10) lalu.
Menurutnya, penyelesaian berbagai persoalan inflasi dan kebutuhan masyarakat tidak cukup hanya menunggu kerja pemprov. Perlu keterlibatan instansi vertikal seperti Bulog dan Bank Indonesia termasuk pemerintah kabupaten dan kota.
“Inilah aksi bersama kita untuk mengecek stok beras. Alhamdulillah, stok beras kita lebih dari cukup bahkan sampai akhir Februari 2024,” paparnya.
Akmal meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir, sebab stok beras Kaltim masih aman. Bahkan, jika pun terjadi kenaikan tidak akan signifikan harganya.
“Kita minta dinas instansi terkait untuk membenahi rantai pasoknya. Rantai distribusinya jangan sampai terlambat. Tapi, untuk wilayah perkotaan insyaallah tidak akan terjadi kenaikan yang signifikan,” ucapnya.
Selain stok beras, lanjut Akmal, untuk bahan-bahan komoditas lain diharapkan juga tidak akan terjadi kenaikan harga, sebab stok tersedia cukup. Seperti gula dan daging beku.
Akmal menjelaskan, untuk stok beras Kaltim sekitar 1.500 ton dan itu cukup dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024, bahkan sampai akhir Februari ke depan.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat maka harus dipastikan stoknya tersedia. Selain itu, dipastikan pula distribusinya mudah dan cepat, baik itu distribusi kepada pasar dan distribusi kepada mitra-mitra Bulog. Termasuk pelaksanaan pasar murah.
“Intinya, jangan sampai ada kelangkaan komoditas di pasar. Yang pasti stok beras maupun kebutuhan lainnya masih aman,” tegas Akmal.
Kenaikan terjadi karena memang sampai saat ini Kaltim masih bergantung kepada produksi yang ada di Jawa dan Sulawesi. “Ke depan, kita mencoba mengembangkan sentra-sentra produksi hortikultura,” sebutnya.
Selanjutnya, Kaltim juga harus menyiapkan sentra-sentra pertanian. Instansi terkait diminta berkolaborasi dengan kabupaten dan kota. (mar/sul/ky/adv/rdh/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post