bontangpost.id – Dinas Perhubungan tetap memperhatikan kondisi sarana penerangan jalan umum. Rencananya beberapa titik yang masih gelap akan dipasang PJU.
Kabid Lalu Lintas Dishub Muhammad Nur mengatakan pihaknya masih melakukan pemetaan terhadap titik lokasinya.
“Nanti akan menyasar di 15 kelurahan yang ada,” kata Nur.
Ia pun belum bisa memastikan berapa kucuran anggaran untuk postur ini. Namun demikian target pemasangan mencapai 100 titik. Sarana tersebut nantinya termasuk pengadaan tiang besi, boham LED, dan kabel. Pemilihan lampu jenid LED karena ini lebih awet.
“Terkait arus listrik nantinya akan terkoneksi dari suplai PLN. Karena untuk pemakaian solar cell itu lebih mahal di biaya perawatannya. Bahkan kerap di titik tertentu rawan dicuri akinya,” ucapnya.
Selain itu Dishub juga menggarkan biaya perawatan PJU nilainya Rp150 juta. Mengingat ada beberapa titik PJU tidak berfungsi. Baik itu kerusakan karena bohlam maupun jaringannya. Melalui biaya pemeliharaan ini bertujuan agar PJU itu beroperasi normal kembali.
“Perbaikan dalam waktu segera. Supaya warga Bontang bisa mendapat fasilitas penerangan di malam hari,” tutur dia.
Dishub juga mengalokasikan anggaran untuk perbaikan lampu lalu lintas. Pasalnya beberapa titik lampu lalin mengalami kerusakan. Di antaranya lampu lalin di simpang tiga Gunung Sari dan Berebas. Kondisinya ada lampu lalin yang hanya menyala satu unit. Itu pun hanya lampu merah.
Warga Berebas Tengah Dimas meminta pemkot segera melakukan perbaikan. Sebab jika tidak bisa menimbulkan salah pemahaman di antara pengendara. Bahkan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Terkadang pengendara hanya melihat satu sisi dari lampu lalin. Jangan sampai masih merah tetapi karena tidak menyala ada pengendara yang menerobos,” pungkasnya. (ak)