bontangpost.id – Fasilitas kesehatan terus bergerak dalam memberikan pelayanan penanganan pasien Covid-19. Kabar terbaru, tiga fasilitas kesehatan membidik perhotelan. Sebagai tempat perawatan pasien berstatus gejala ringan dan tanpa gejala (OTG). Ketiga faskes itu yakni RSUD Taman Husada, RS Pupuk Kaltim, dan RS Amalia.
Kabid Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD Taman Husada dr Niken Titisurianggi mengatakan memakai salah satu hotel di Kecamatan Bontang Utara. Tersedia 40 tempat tidur yang disiapkan.
“Hingga Senin sore hari terisi 13 tempat tidur,” kata dr Niken.
RS satelit ini menangani pasien terkonfirmasi positif yang tidak bisa menjalankan isolasi mandiri (isman). Mereka bisa menghubungi contact person safehouse untuk menanyakan ketersediaan ruangan.
Berkenaan dengan tenaga kesehatan, dua perawat, satu bidan, dan tiga dokter disiagakan di lokasi tersebut. Menurutnya, setiap hari dilakukan pemeriksaan kondisi pasien.
“Dokter siap memantau dan jika kondisi darurat langsung dirujuk ke RSUD,” ucapnya.
Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Adi Permana menjelaskan RS Pupuk Kaltim memakai salah satu hotel di kawasan terdekatnya. Berkapasitas 32 ruangan. Sementara RS Amalia menggunakan salah satu bangunan hotel di bilangan Bontang Selatan. 20 ruangan disiapkan oleh pihak hotel tersebut.
“Sudah terisi 95 persen di dua lokasi itu. Perputaran antara pasien keluar dan masuk cepat bergerak dinamis,” sebut Adi.
Pelayanan ini bertujuan untuk mempermudah pasien dalam hal pengawasan. Secara regulasi ini diperkenankan. Idealnya isman ini dipusatkan di beberapa tempat karantina. Karena tidak dapat menampung seluruhnya maka dilakukan pemilihan sesuai kriteria.
Adi merincikan kriteria untuk memperoleh fasilitas karantina di RS Satelit ialah hunian di tempat tinggalnya tidak memenuhi syarat. Salah satunya mencakup keterbatasan jumlah ruangan kamar. Sementara di lokasi sama terdapat banyak anggota keluarga lain.
“Kalau tidurnya campur itu bisa mendapatkan fasilitas. Apalagi orang yang tinggal sebatang kara sehingga tidak dapat suplai logistik. Selain itu, pasien yang tidak mau diatur isman bisa ditempatkan di RS Satelit,” urainya.
Nantinya pasien tersebut akan mendapatkan verifikasi dari Puskesmas wilayah kerja lingkungannya. Pihak Puskesmas akan memberikan surat rekomendasi. Selama di RS Satelit tidak diperkenankan keluar kamar. Kecuali jika ada program dari manajemen rumah sakit untuk kegiatan olahraga.
“Itu pun keluarnya diatur satu-persatu. Tidak bisa sekaligus,” tegasnya.
Berdasarkan informasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, angka kasus aktif mengalami peningkatan 13 pada Senin (1/2). Total kasus aktif jika dipersentasekan dari total kasus yakni 31,5 persen. Melorot dari capaian hari sebelumnya yaitu 32,8 persen. 113 pasien menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, sedangkan 976 pasien melakukan isolasi mandiri. Angka ini jauh di atas rata-rata kasus aktif nasional yakni 16,1 persen.
Total pasien sembuh tercatat 2.297. Terdapat lonjakan penambahan sebesar 53 kasus sembuh di tanggal tersebut. Angka kesembuhan kembali mengalami peningkatan yaitu 66,6 persen. Meskipun demikian masih di bawah rata-rata nasional yakni 81,1 persen.
Berdasarkan peta sebaran, 14 kelurahan berstatus zona merah. Adapun satu-satunya kelurahan yang berzona kuning ialah Bontang Lestari. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: