Proyek Fisik Dimulai 2018
BALIKPAPAN – Proyek jalan tol Bontang-Samarinda mendapat perlakuan istimewa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang saat ini menggarap jalan bebas hambatan Balikpapan-Samarinda, diminta melanjutkan proyek hingga ke Bontang. Praktis, perusahaan patungan yang terdiri dari beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, kembali terlibat.
Seperti PT Jasa Marga, PT Bangun Tjipta Sarana, PT PP serta PT Wijaya Karya. Setelah pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan sepanjang 99 kilometer rampung 2018, kontraktor melanjutkan menggarap tol Samarinda-Bontang sepanjang 95 kilometer. Pembangunan fisik tanpa melewati proses lelang. Pekerjaan dimulai 2018. Sementara pembebasan lahan mulai dilakukan tahun depan.
Dalam keterangan persnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan, proyek ini merupakan perpanjangan dari rute tol Balikpapan-Samarinda. Sehingga BUJT bisa menggarap pembangunan fisiknya tanpa melewati proses lelang.
Untuk memperkuat keputusan ini, akan ada surat perintah dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada BUJT ini untuk menggarap proyek tersebut. Sekaligus penyesuaian kembali atas Perjanjian Pengusaha Jalan Tol (PPJT) yang telah ada. Terkait kebutuhan dana investasi tol Samarinda-Bontang, pihaknya belum bisa memastikan angkanya. Termasuk bagaimana skema pendanaannya yang masih dibahas.
Untuk sementara, BUJT akan menyiapkan konsepnya terlebih dahulu. Dikonfirmasi terkait keputusan tersebut, Dinas PU Kaltim belum membeber perkembangan tersebut. Kepada Kaltim Post, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kaltim, Joko Setiono menuturkan, baru mendengar hal itu. Sehingga belum mengetahui secara detail rencana tersebut. “Saya baru tahu. Sebaiknya ke Pak Taufik (Kadis PU Kaltim) dulu ya. Termasuk tanpa lelang itu,” katanya, kemarin.
Sebelumnya, saat mengunjungi Balikpapan, Senin (6/12) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jalan tol Samarinda-Bontang akan dibangun dalam waktu dekat. “Baru dihitung ini (pembiayaannya) antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol). Kalau sudah dapat jawaban, hari ini juga saya siapkan ke Pak Gubernur (Awang Faroek Ishak). Tapi, belum ada jawabannya,” kata Jokowi.
Dikatakan, proyek ini akan melibatkan konsorsium. Presiden mengatakan, alasan dibangunnya Jalan Tol Samarinda-Bontang untuk mempercepat pembangunan. “Manfaatnya untuk rakyat. Sehingga bisa membuat harga sembako menjadi murah,” katanya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A Djalil yang mendampingi presiden mengatakan, khusus proyek tol Samarinda-Bontang, akan ada perlakuan khusus. Karena, jalan bebas hambatan itu akan melewati hutan lindung. “Kami akan berbicara dulu dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Terkait rute dan trase. Apakah bisa dialihkan atau seperti apa,” sebutnya.
Gubernur Kaltim Awang Faroek mengatakan, setelah presiden menyetujui tol Bontang-Samarinda, dia diminta untuk menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljana dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). “
Dari perkiraan biaya konstruksi pada 2013, jalan bebas hambatan itu akan menghabiskan dana Rp 9,6 triliun. Namun, angka diperkirakan berubah mengingat perencanaan sudah masuk tahun ketiga. Karena dipengaruhi inflasi dan eskalasi harga material.
Total pembiayaan itu di luar dana pembebasan lahan sebesar Rp 1,1 triliun. Saat ini, panjang existing jalan penghubung dua kota tersebut adalah 122 kilometer. Adanya tol akan memangkas jarak tempuh 28 kilometer menjadi 94 kilometer. Sepanjang 14 kilometer proyek tol melintasi Hutan Lindung Bontang. Di samping itu, juga akan melintasi areal pertambangan batu bara. “Beliau (Presiden Joko Widodo) setuju proyek Tol Samarinda-Bontang dilanjutkan segera,” ungkapnya tiga pekan lalu. (riz2/k18)
sumber: kaltim.prokal.co
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: