Tari Duduk Sorangan Antarkan Dua Siswi SMA Negeri 1 Bontang ke Lomba Nasional

Dua siswi SMA Negeri 1 Bontang Nabila dan Kahilah menjuarai kategori seni tari kreasi dalam ajang FLS2N dan menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional

Gerak tubuh, ekspresi, kostum, dan properti beradu menjadi satu. Menjadi sebuah penampilan seni tari kreasi yang memukau dewan juri dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kaltim. Ratusan pasang mata pun menyaksikan pertunjukan yang diperagakan oleh dua siswa SMA 1 Bontang. Mereka berhasil menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional tahun ini.

bontangpost.id – Latihan keras menjadi kunci sebuah prestasi dapat digenggam. Angan dua siswa SMA 1 Bontang yakni Nabila Umar dan Kahilah Maisarah Ridwan pun menjadi kenyataan. Menjadi utusan Kaltim dalam FLS2N tahun ini. Perjalanan pun harus ditempuh untuk mendapatkan keberhasilan.

Nabila mengatakan mulai menekuni dunia tari sejak di bangku SMP. Bahkan di kelas VII, ia berhasil memperoleh predikat juara dua di tingkat kota pada kategori lomba tersebut. Ia pun juga aktif mengikuti kegiatan di Sanggar Permata Borneo.

“Dari situlah saya sering mengikuti event dan mengisi acara dimana-mana. Pengenalan dunia seni tari melalui gurunya yakni Ibu Citra. Saat ini menjadi pembimbing FLS2N kami,” katanya.

Mulanya ikut FLS2N tahun ini karena ada seleksi di sekolah. Nasib mujur pun didapatkannya. Ia terpilih bersama dengan Kahilah untuk menjadi utusan sekolah. Persiapan pun dilahap selama dua bulan setelah penari terpilih. Ia sadar mental dan fisik harus kuat. Sehingga proses latihan dijalani secara intensif.

“Ini tujuan saya dari dulu,” ucapnya.

Keduanya membawa tarian duduk sorangan. Mereka pun membuat gerakan yang sesuai dengan tema. Tidak itu saja, ekspresi sesuai dengan peranan yang diambil pun turut dipelajari. Menurutnya tarian ini menceritakan seorang ibu dan anak. Sang anak merantau untuk menuntut ilmu setinggi mungkin.

Dengan harapan dapat membangun desanya yang tertinggal dan untuk kemakmuran. Serta bagi ibu tercintanya. Namun, tahun ke tahun berlalu tanpa kabar dari sang anak. Sang ibu duduk sorangan dengan bayangan anaknya.

“Tarian ini sebenarnya bentuk kecintaan dan interpretasi bebas dari lagu tradisional Tingkilan Kutai Duduk Sorangan. Ciptaan salah satu seniman Keroncong Tingkilan Kutai yaitu Aji Norbek Aska,” tutur pelajar kelas X ini.

Nabila mengambil peran sebagai anak. Sementara Kahila menjadi sang ibu. Kesulitan yang didapatkan karena tarian ini dimainkan secara dua orang, harus bergerak dalam hitungan dan power sama.

Pada tingkat kota keduanya menyabet predikat yang terbaik. Dari tujuh peserta yang ikut berlomba. Proses lomba digelar pada 2 Mei lalu. Dari hasil ini, mereka pun menjadi wakil Bontang.

Persiapan untuk tingkat perlombaan yang lebih tinggi pun dilakukan secara matang. Keduanya mengakui peta persaingan semakin ketat. Sebab tiap kabupaten atau kota pasti mengusung yang terbaik.

“Selain itu chemistry harus kuat satu sama lainnya agar penjiwaannya dapat,” paparnya.

Alhasil keduanya pun meningkatkan intensitas latihan. Latihan dilakukan tiap hari. Bahkan hingga malam hari. Saat disinggung proses latihan ini dimulai dari 09.00 hingga 20.00 Wita.

“Kami setiap hari tiada henti untuk latihan. Memperbaiki semua yang kurang,” terangnya.

Keduanya memiliki tanggung jawab sebagai wakil Bontang. Sehingga harus membawa nama baik Kota Taman melalui prestasi. Dengan senang hati setiap tahapan dilalui. Hasilnya pun mereka kembali dinobatkan menjadi jawara pertama. Dari 20 peserta yang ikut kejuaraan ini. Juara dua dari Kukar dan peringkat ketiga disabet Samarinda. Torehan ini mengantarkan mereka ke jenjang lebih tinggi yakni nasional.

“Alhamdulillah senang dan bersyukur bisa membawa nama Kaltim di tingkat nasional,” sebutnya.

Terkait persiapan di babak akhir ini, tetap menggelar latihan, evaluasi, revisi, dan pembuatan video. Hanya karena beberapa hari ini menyiapkan untuk ujian semester maka intensitas masih dikurangi. Tepatnya dua kali dalam sepekan.

“Nantinya akan ditambah menjadi tiap hari pasca ujian rampung,” ulasnya.

Ia pun belum mengetahui kapan perlombaan tingkat nasional dilakukan. Bisa menjadi juara di ajang tersebut. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version