Jakarta – Tentara Israel menangkap Gubernur Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, Adnan Gheith, pada Sabtu (20/10) malam waktu setempat.
AFP melaporkan bahwa penyebab penangkapan masih belum jelas, namun diduga ada pelanggaran yang dilakukan Gheith saat berada di Tepi Barat.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa Gheith dibawa ke pengadilan militer Israel, di mana ia akan ditahan sebelum sidang yang akan berlangsung dalam empat hari ke depan.
Sekretaris Jenderal PLO, Saeb Erekat, mengatakan bahwa penangkapan itu merupakan perlawanan baru terhadap kehadiran Palestina di Yerusalem.
Erekat menganggap penangkapan ini sebagai pelanggaran terhadap ketentuan Israel mengenai institusi Palestina di kota itu.
“Ancaman dan penahanan terhadap pemimpin politik dan penduduk Palestina, termasuk penculikan Gubernur Gheith, adalah bagian dari rencana Israel untuk menghilangkan dasar bagi solusi politik pada dua negara di perbatasan saat perang 1967,” katanya.
Hingga kini, tentara Israel masih belum berkomentar. Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan bahwa “dua orang ditangkap dan penyelidikan sedang berlangsung.”
Israel menduduki wilayah Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama Perang Enam Hari pada 1967. Kemudian, mereka mendeklarasikan seluruh kota sebagai ibu kota.
Palestina mengklaim sebagian besar wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota mereka kelak. PLO sendiri beroperasi di Yerusalem di Orient House yang ditutup Israel pada 2000 lalu. (cin/has)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: