DINAS Kesehatan (Diskes) Bontang meminta para siswa sekolah di Bontang untuk waspada terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Imbauan ini setelah terjadi kasus dugaan keracunan yang dialami siswa-siswi SMA YPK Bontang sejak Rabu (8/2) kemarin. Kasus yang terjadi di SMA YPK sendiri disebut sebagai sebuah musibah.
Kepala Diskes Bontang Indriati As’ad saat dihubungi Bontang Post, Sabtu (11/2) menuturkan, apa yang dialami sebanyak 40 siswa di SMA YPK sebagai musibah. Walaupun belum menerima laporan secara detail, Indriati sudah mengetahui tentang adanya kasus gangguan kesehatan yang diduga keracunan ini.
“Menurut saya itu musibah. Karena selama ini kami sudah memantau bagaimana kondisi kesehatan makanan dan minuman di sekolah. Apalagi SMA YPK itu termasuk sekolah sehat tingkat nasional,” kata Indriati.
Namun begitu, dia menyebut tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan kesehatan dikarenakan mengonsumsi makanan dan minuman yang ada di kantin. Bisa saja dalam perjalanannya terdapat prosedur kesehatan yang tidak dilakukan, sehingga makanan dan minuman yang disajikan berpotensi mengganggu kesehatan.
“Kami akan tetap memantau dan mengawasi dalam kebersihan makanan dan minuman di sekolah. Apalagi CSR perusahaan juga ikut terlibat di dalamnya,” sebutnya.
Di satu sisi, dia mengimbau kepada para siswa agar lebih waspada dalam mengonsumsi makanan dan minuman dari manapun sumbernya. Apabila makanan atau minuman tersebut memiliki rasa yang aneh, serta menyebabkan rasa sakit tak lama setelah dikonsumsi, lebih baik segera berhenti mengonsumsinya.
“Tentunya terasa bila makanan atau minuman tersebut memiliki rasa yang berbeda dari biasanya. Bila seperti itu maka jangan diteruskan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 40 siswa SMA YPK dibawa ke Rumah Sakit PKT setelah sebelumnya mengalami gangguan kesehatan. Para siswa mengalami gejala-gejala di antaranya mual, pusing, danjuga mulas.
Meski diduga mengalami keracunan makanan atau minuman, pihak rumah sakit belum menemukan penyebab pasti gangguan kesehatan ini. Pasalnya, para siswa mengonsumsi makanan yang berbeda satu sama lain. Pun begitu, waktu terjadinya kejadian tidak serempak sehingga ada kemungkinan faktor lain yang menyebabkan gangguan kesehatan ini. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: