Saat Dinas PUPRK mengadakan sosialisasi terkait pembangunan jalang lingkar pesisir di Balai Pertemuan Kelurahan Loktuan pada hari Rabu (26/7), warga Loktuan yang hadir tampak penasaran. salah satunya AH Edy yang beralamatkan di RT 27, ia menanyakan terkait penganggaran pembangunan, mengingat kondisi perekonomian daerah sedang surut.
“Dari mana sumber pendanaannya? mengingat APBD hanya Rp 800an miliar,” tanya dia.
Lantas ia menambahkan, ada sektor alokasi dana yang lebih urgent dibandingkan dengan biaya pembangunan tersebut. sektor tersebut berkenaan dengan gaji PNS dan tenaga honorer.
“Apa tidak lebih baik dinaikkan gaji mereka, saya rasa itu lebih pas,” tambahnya.
Berkaitan dengan pembangunan mega proyek dia menyorot perihal ekosistem biota laut yang ada. Mengingat pembangunan tersebut akan berdampak terhadap keanekaragaman hayati laut tersebut. “Apakah sudah dilakukan kajian terhadap hal tersebut,”sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRK Tavip Nugroho mengatakan, pendanaan kedepan bukan hanya bersumber dengan APBD kota Bontang.
“Kita (Pemkot) tidak akan berdiam diri, akan meminta keluar baik melalui bantuan keuangan dari Provinsi maupun dari pemerintah pusat Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkapnya.
Sehubungan dengan ekosistem biota laut, Dinas PUPRK mengatakan sudah melakukan kajian perihal tersebut. “Kita nanti turun bersama-sama untuk melihat berdasarkan trase seperti apa kondisinya,” tandasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: