bontangpost.id – Berulang kali gulungan ombak tinggi menghantam kapal ketinting berukuran kecil yang digunakan Rizal Hariyadi Putrawan (27) bersama kedua pamannya. Yakni Budi (50) warga Bukit Indah dan Didin (40) warga Sangatta, Kutai Timur.
Puncaknya, ketika ombak di tengah laut Rig PKT sekira pukul 06.00 pagi pada Minggu 8 Januari kemarin berhasil memuntahkan seisi kapal ke lautan. Sebelum tersapu ombak, kala itu Rizal, Budi, dan Didin berusaha menguras air yang mulai memenuhi kapal.
Setelah terjatuh di laut dan digulung ombak, ketiganya saling berpegangan satu sama lain agar tidak terpisah. Namun, ombak kembali menyapu mereka hingga membuat ketiganya terpencar.
Beruntung Rizal mampu meraih ember yang mengapung di dekatnya. Sayup-sayup ia melihat kedua pamannya masih selamat lantaran berpegangan dengan kapal.
Rupanya, gempuran ombak belum berhenti sampai di situ. Ombak kembali datang lalu memisahkan mereka bertiga. Budi dan Didin beserta kapal ketinting hilang hingga tak lagi terlihat.
“Om Budi itu tidak bisa berenang. Makanya suami saya (Rizal) terus memegang tangannya. Karena kena ombak lagi akhirnya terpisah,” ucap Siti Aisyah (25) istri Rizal saat dijumpai dikediamannya, Senin (9/1/2023).
Dengan mata berkaca, Aisyah menceritakan apa yang dialami suaminya. Pasca terpisah dengan kedua pamannya, sang suami hampir menyerah dan ingin melepaskan ember dari genggamannya. Sepintas, Rizal teringat akan putra dan istri yang tengah mengandung besar.
Alasan itulah yang membuat Rizal bertahan selama lima jam terombang-ambing di laut lepas. Pria yang kesehariannya sebagai imam masjid itu meninggikan doanya, berharap ada kapal nelayan yang menolongnya.
Rupanya, keberuntungan berpihak pada Rizal. Sekira pukul 11.00 siang, seorang nelayan menemukannya dan langsung membawanya ke kapal. Nelayan tersebut kemudian menghubungi BPBD Bontang. Setibanya di lokasi, BPBD dan Satpolairud Polres Bontang lantas tidak langsung membawa Rizal ke daratan. Melainkan mencari pamannya 9 mil dari lokasi kejadian.
Tak kunjung menemukan petunjuk, akhirnya mereka memutuskan kembali ke daratan dan mengantarkan Rizal ke kediamannya di Rawa Indah, Kelurahan Tanjung Laut Indah.
Akibat insiden itu, Rizal mengalami luka di bagian dada, lengan, dan wajah. Tak hanya luka fisik, hingga saat ini Rizal juga masih mengalami syok berat.
“Kalau diajak ngobrol sih bisa. Tapi, kalau bahas soal kejadian mancing pasti langsung menangis. Saya enggak pernah liat suami saya dalam kondisi kayak gitu. Makanya saya biarkan dia istirahat,” sambungnya.
Baca juga; Kapal Pemancing Dihantam Ombak, 1 Selamat, 2 Orang Hilang
Sebelumnya, Aisyah menceritakan kejadian bermula saat Rizal dan kedua pamannya berangkat dari dermaga Bontang Kuala pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 23.00.
Kemudian dua jam berada di laut tepatnya pukul 01.00, ada badai. Para pemancing kemudian berlindung di sekitar pondok Pasilan. Melihat badai mulai reda ketiganya melanjutkan perjalanan.
Penuturan Istri yang sempat memiliki firasat
Kejadian yang menimpa suami dan kedua pamannya masih menyisakan kesedihan mendalam.
Dengan lunglai Aisyah menceritakan, sebelum berangkat memancing ada perilaku Budi yang tak biasa. Malam hari itu ia mengecup kening sang istri dan membelainya dengan lembut seolah berpamitan. Sementara Didin sempat dilarang oleh sang istri lantaran ada firasat tidak mengenakan.
“Kalau suami saya itu tumben banget bikin story WhatsApp pas mancing. Sebelumnya dia sama sekali tidak pernah buat story. Terus saya tiba-tiba merasa ada yang ganjal di hati ketika saya bikin story foto saya, suami, dan anak. Seolah kami mau berpisah,” bebernya.
Dari Didin hanya ditemukan dompet beserta identitas lainnya, sedangkan barang milik Budi menyisakan ponsel pintar. “Barangnya itu bisa terselamatkan karena ada di dalam ember. Kalau ember itu tidak ada tutupnya paling hilang sudah itu,” sambungnya.
Terpisah, Kepala BPBD Bontang Zainudin mengatakan pihaknya akan terus mencari dua pemancing yang hilang selama sepekan. Tim gabungan dari pihak keluarga serta personel Basarnas turut mencari keberadaan keduanya.
“SOP nya memang seminggu gitu. Kalau nanti sudah menemukan petunjuk kemungkinan akan kami perpanjang waktu pencariannya,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post