bontangpost.id – PT Pelni Cabang Samarinda saat ini masih menunggu jadwal keberangkatan kapal yang dikeluarkan oleh direksi pusat. Terutama pelayaran di Pelabuhan Loktuan, pasca 21 April mendatang. Mengingat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memutuskan untuk tidak ada pengangkutan penumpang di tiga moda transportasi yakni darat, laut, dan udara. Selama 12 hari dari 6-17 Mei.
Perwakilan PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan tiga keberangkatan yang sudah terjadwal potensi terjadi lonjakan penumpang. Meliputi 17, 19, dan 21 April. “Potensi membeludak karena bila tidak ada pelayaran setelah itu, maka penumpang akan berbondong melakukan mudik sebelumnya. Sesuai dengan jadwal kapal yang telah dirilis,” kata pria yang akarab disapa Ujang ini.
Pada 17 April kapal yang bersandar ialah KM Binaiya. Diperkirakan kapal berkapasitas seribu penumpang akan tiba di pelabuhan sekira 06.00 Wita. Setelah tiga jam melakukan mobilisasi penumpang, kapal langsung bertolak ke Awerange. Sesuai regulasi pada masa pandemi angkutan ini hanya mampu mengakomodasi 50 persen. Artinya hanya 500 penumpang yang dapat diakomodasi.
Selang dua hari, kapal ini kembali bersandar sekira 17.00 Wita. Kemudian waktu berangkat dipastikan 21.00 Wita. Rute kapal ini ialah Awerange-Makassar-Labuan Bajo-Bima-Benoa. 21 April giliran KM Egon dijadwalkan tiba di pelabuhan kebanggaan Kota Taman tersebut. Kapal yang hanya mampu mengangkut 250 penumpang ini dijadwalkan bersandar 13.00 Wita. Dua jam selanjutnya kapal diinstruksikan bertolak menuju Pare-Pare-Batu Licin-Surabaya-Lembar-Waingapu.
Ia menerangkan berkaitan dengan dispensasi jumlah penumpang bergantung keputusan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bontang. Menurutnya jika ada beberapa penumpang yang tidak terakomodasi, setelah mendapat persetujuan satgas, maka tetap diizinkan berangkat.
“Boleh atau tidaknya mengacu kebijakan khusus satgas. Kalau tidak diangkut bisa ramai di pelabuhan,” ucapnya.
Meskipun berdasarkan regulasi dari pemerintah pusat maksimal kapasitas ialah 50 persen. Dari jumlah total penumpang yang dapat diangkut sebelumnya. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi. Bahkan tempat tidur penumpang pun telah diberi jarak. Sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kalau dari Pelni siap saja karena kami hanya melayani penumpang. Kami tidak mau membuat kegaduhan. Tinggal pemkot masing-masing bagaimana,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post