TKA asal Tiongkok Bakal Jalani Medical Check-Up

BONTANG–Tenaga kerja asal Tiongkok pada megaproyek pembangunan PLTU 2×100 MW di Teluk Kadere, Bontang Lestari, telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Bentuknya dengan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala. Terutama bagi tenaga kerja asing (TKA) yang baru datang dari Negeri Tirai Bambu, Januari lalu.

Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati mengatakan, antisipasi masuknya virus corona tidak sampai di situ saja. Ada wacana pemkot akan melakukan medical check-up (MCU) terhadap mereka. “Kami akan didiskusikan terlebih dulu mengenai usulan MCU bagi TKA dari Tiongkok di Bontang,” kata Aji.

Pembicaraan lebih lanjut nantinya terkait standar operasional prosedur (SOP). Termasuk dengan kriteria yang wajib menjalani MCU. Disinggung mengenai calon lokasi MCU dan kapan jadwal tersebut, Aji belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Selain itu, pencegahan dan antisipasi kasus virus corona telah sesuai standar. Pemkot Bontang bakal menyampaikan kepada masyarakat terkait perkembangan kasus dan pencegahan virus tersebut. “Ini bentuknya dengan pemasangan spanduk dan baliho di beberapa titik,” ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang telah melakukan pemeriksaan pada pekan lalu. Terutama bagi TKA yang masuk gerbong kedatangan 13, 18, dan 20 Januari. Hasilnya 12 orang tercatat memiliki suhu badan normal. Pemantauan dilakukan hingga awal bulan ini.

Diskes pun telah menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kesehatan dengan nomor PM.04.02/III/43/2020. Dengan mengirim surat edaran kepada seluruh fasilitas kesehatan (faskes) untuk waspada dan antisipasi wabah corona. Kepala Diskes Bahauddin menuturkan, faskes diharapkan melakukan deteksi, pencegahan, dan respons terhadap munculnya kasus gejala pneumonia berat dengan etilogi yang tidak jelas.

Selanjutnya agar melakukan tata laksana kasus dan isolasi di faskes yang memiliki ruang demikian. Tentunya dengan memerhatikan prosedur kewaspadaan umum. Selain itu, faskes hendaknya melakukan investigasi dan penanggulangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Ini sebagai langkah proteksi dini terhadap seluruh faskes yang ada,” pungkas Bahauddin. (*/ak/kri/k8/kpg)