BONTANG – Keputusan Pemkot Bontang menjadikan Rusunawa Guntung sebagai tempat karantina warga Bontang yang datang dari luar daerah bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, warga Guntung menolak rencana tersebut disebabkan dekatnya jarak antara rusunawa dengan permukiman mereka.
Ketua RT 15 Guntung, Andi Pasinringi membenarkan hal tersebut. Meski begitu, warga tak bisa berbuat apa-apa jika Rusunawa Guntung sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai tempat karantina warga.
“Ya suka tidak suka, harus suka,” kata Andi.
Jika rencana tersebut terlaksana, warga Guntung menuntut tiga hal kepada Pemkot Bontang. Pertama, warga meminta disediakan alat pelindung diri (APD), terutama untuk warga yang permukimannya berdekatan dengan rusunawa. Kemudian, pemberian vitamin, serta tempat pencucian tangan di beberapa tempat.
“APD ini seperti masker dan sejenisnya yang komplit. Kemudian juga spanduk imbauan di sekitar Guntung,” ujarnya.
Tiga tuntutan ini, lanjut Andi sudah disampaikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang, Aji Erlynawati. Namun saat itu, Sekda tak memberikan jawaban iya ataupun tidak.
“Katanya sementara belum bisa, karena alat kedokteran pun masih kurang,” ucap Andi.
Ditanya keadaan rusunawa saat ini, Andi menyebut suasananya masih kosong. “Sepertinya masih dipersiapkan,” tambahnya.
Ia berharap, jika Pemkot tetap menjadikan Rusunawa Guntung sebagai tempat karantina, tuntutan warga dapat dipenuhi. Sementara itu, Ketua Forum RT Guntung, Burhan Juhar menyebut, meski sebenarnya ikut menolak, namun ia mengikuti apa yang diatur oleh pemerintah.
“Iya ini sepertinya sudah mulai berjalan (karantina, Red.),” pungkas Burhan yang juga Ketua RT 4 Guntung. (Zulfikar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: