bontangpost.id – Orangtua harus waspada dengan gejala gagal ginjal akut yang kini menyerang anak-anak. Pasalnya, angka kematian penyakit ini tinggi yakni sebesar 50 persen. Data dari Agustus 2022 hingga hari ini, ada total 206 kasus ginjal akut pada anak. Dan 99 di antaranya dinyatakan meninggal.
“Dan rata-rata dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dari yang dirawat di sana, sebanyak 65 persen meninggal karena gangguan ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kepada wartawan, Rabu (19/10).
Menurut Syahril, gangguan ginjal akut bukan penyakit baru. Sejak lama sebetulnya sudah ada penyakit ini, tetapi kasusnya hanya 1-2 orang setiap bulan. Namun ia menyebut dalam kasus ini begitu cepat dan progresif, melonjak sejak Agustus 2022.
“Sejak akhir Agustus terjadi peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif pada anak khususnya di bawah 5 tahun. Sebelumnya ada, hanya 1-2 tiap bulan. Kami menyebutnya gangguan ginjal akut atipikal progresif,” ungkap Syahril.
Kemenkes kemudian membentuk tim penelusuran untuk menyelidiki apa penyebabnya. Salah satunya dengan mengawasi peredaran obat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Total ada 206 kasus dari 20 provinsi dan 99 anak meninggal. Kami melibatkan BPOM awasi obat dan ahli untuk mengawasi dan mengecek secara farmakologi di lab forensik dengan melakukan pemeriksaan lab untuk memastikan penyebab pasti,” katanya. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: