Usulkan Buaya Tetap di Habitatnya

POTENSI WISATA: Seekor buaya yang ditangkap warga.(Dok/Sangatta Post)

Nilai Obyek Wisata Dinilai Lebih Besar

KUTIM terkenal akan sebutan kota buaya. Nama ini seakan melekat di benak wisatawan mancanegara, nasional terlebih lokal itu sendiri.

Banyak jenis buaya di Kutim. Mulai dari buaya muara, rawa, hingga yang tengah naik daun yakni badas hitam di danau Long Masangat serta di sepanjang sungai Muara Ancalong dan Muara Bengkal.

Saking uniknya, buaya di Kutim tak pandang tempat. Hampir disemua lokasi ada. Laut, sungai, muara, danau, rawa, maupun di parit hingga di perumahan warga.

Sungguh ini semua merupakan potensi yang luar biasa. Sangat disayangkan jika kesempatan emas tersebut tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.

Seharusnya, ketenaran nama yang di sandangkan ke Kutim dijadikan hal yang bernilai tinggi. Yakni, daerah yang di juluki Kota Singa ini disulap menjadi kota wisata buaya.

Satu catatan, agar wisata tersebut menarik dan menjadi andalan, buaya tidak dimasukkan dalam penangkaran. Akan tetapi dibiarkan bebas di habitatnya yakni sungai.

Pasalnya, jika buaya tersebut di tangkarkan, maka nilai wisata dan kesannya terbilang biasa. Sebab, hampir semua daerah wisata buayanya di tangkarkan.

Paling terbaik ialah, keberadaan buaya tetap pada habitatnya. Sehingga terdapat beberapa kesan yang ditangkap wisatawan saat berkunjung. Mulai dari keindahan sungai, hutan, serta alam.

“Kutim ini banyak sekali khasnya. Ada orang utan, ulin, tambang, dan banyak lagi. Sedikit menarik buaya. Banyak sekali buaya di Kutim. Makanya Kutim dikenal kota buaya. Nah karena ini, Kutim peluang menjadi wisata buaya. Tapi wisata buaya yang langsung di habitatnya bukan penangkaran. Kalau di daerah lain orang lihat buaya di penangkaran, tapi kalau di Kutim langsung di habitatnya,” ujar Kadis Periwisata Provinsi Safruddin Pernyata.

Memang lanjut Safruddin, keberadaan buaya di sungai cukup membahayakan manusia. Tetapi apa di kata, sungai memang merupakan habitat buaya sejak awal sebelum hadirinya manusia. Seharusnya manusia yang menjaga diri dan tidak mengganggu keberadaan buaya di habitatnya.

“Jadi dilihat sisi lainnya. Ini merupakan potensi yang sangat luar biasa. Usul saja kepada Pemkab Kutim, kelola ini dengan baik. Agar tidak menyebar keman mana dan buaya berkumpul, maka di tentukan beberapa titik wadah kumpul buaya. Caranya rutin diberikan makan di tempat tersebut,” kata Safruddin.

Saran lainnya ialah, ponton penyebrangan agar dapat direnovasi. Karena konsepnya, khusus Sangatta ponton itulah yang akan menjadi transportasi wisata.

“Intinya untuk menjaga keamanan wisatawan juga. Wisata ada, fasilitas memadai. Mudahan saja semua harapan ini bisa terpenuhi,” harapnya. (dy)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor