BONTANG–Musim kemarau melanda Bontang. Akibatnya kebutuhan air bersih semakin meningkat. PDAM Tirta Taman kewalahan. Apalagi, sumber air baku tanah semakin menurun. Sebagai antisipasi, PDAM hanya bisa mencegah kebocoran.
Direktur PDAM Tirta Taman Bontang Suramin mengatakan, sumber air bersih di Bontang hanya mengandalkan air bawah tanah. Krisis air diperkirakan bakal terjadi. Sebab, Suramin memprediksi, sumber air bawah tanah tak cukup memenuhi kebutuhan air bersih beberapa bulan mendatang.
“Karena kemarau, orang akan lebih banyak menggunakan air, dan sumbernya semakin berkurang,” kata Suramin, Selasa (12/3).
Selain itu, lanjut dia, distribusi air PDAM di Bontang juga mengalami kendala sejak beberapa bulan terakhir. Mengingat ada kerusakan di empat sumur milik PDAM. Baik itu sumur Kanaan, sumur Bhayangkara, Loktuan, maupun Berebas Tengah.
“Kondisi keempat sumur tak dapat diolah airnya, karena hasil pompa air yang keluar malah lumpur dan pasir,” ujarnya.
Normalnya, jelas Suramin, PDAM Tirta Taman memproduksi 15 ribu kubik per hari. Sementara kerusakan empat sumur mengakibatkan sembilan ribu kubik tak dapat didistribusikan. Sehingga hanya enam ribu kubik per hari yang dialirkan ke pelanggan.
“Kami terus melakukan berbagai upaya untuk menyiasati kekurangan distribusi air,” imbuhnya.
Baik itu membuat recycle dari bahan baku limbah air hasil pengolahan, hingga antisipasi kebocoran pipa yang kerap terjadi.
“Recycle sudah kami lakukan sejak akhir 2018, dan bisa menambah produksi air, walaupun jumlahnya masih sedikit,” pungkasnya. (mga/dwi/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post