Para Pedagang Mengeluh
BONTANG – Pergantian tahun tinggal menghitung hari. Biasanya, di perayaan natal maupun menjelang tahun baru, para pedagang terompet musiman banyak menjamur. Namun dari pantauan Bontang Post, tahun ini pedagang terompet tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, hanya beberapa pedagang terompet saja yang terlihat membuka lapaknya berjualan di pinggir jalan. Selain sepi, para pedagang inipun juga mengeluh. Pasalnya penjualan terompet di tahun ini benar-benar sepi dari pembeli.
Seperti halnya yang dirasakan Alwi, pedagang yang berjualan terompet di daerah Pasar Malam Berbas ini menuturkan, penjualan tahun ini merupakan penjualan tersepi yang dia alami jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya kata dia, jika sudah mendekati malam pergantian tahun seperti ini, setidaknya penjualannya sudah laku beberapa jenis. Namun kenyataannya, saat ini justru dagangannya yang laku bisa dihitung jari.
“Benar-benar sepi. Sekalipun anak-anak juga sedikit sekali yang beli. Kalaupun ada anak-anak yang beli, paling beli yang jenis biasa saja yang harga sepuluh ribuan,” kata Alwi Minggu (25/11) kemarin.
Pria yang setiap tahunnya rutin berdagang terompet ini menuturkan, terompet dagangannya terdiri dari beberapa macam jenis. Mulai dari yang model biasa, model naga, maupun terompet jenis pompa. Untuk harga, mulai dari kisaran Rp 10-25 ribu. Selain terompet, dagangan lainnya yang juga dia jual sebagai penunjang dagangannya yakni kembang api dan balon terbang.
“Kembang api juga sama. Yang beli juga sedikit,” keluhnya.
Senada dengan itu, pedagang terompet lainnya yang berjualan di simpang tiga lengkol , Amir juga mengungkapkan hal yang sama. Pedagang yang rutin berjualan sejak 2007 silam mengaku berjualan terompet ini tidak menjadi pekerjaan utama, melainkan hanya sebagai sampingan saja.
“Kebetulan disini (simpang tiga lengkol, Red.) sambil jualan makanan juga. Daripada hanya jagain jualan makanan saja, akhirnya mikir mending sekalian jualan terompet juga,” ujarnya.
Adapun jenis terompet yang dia jual cukup beragam. Diantaranya model biasa, model naga, model ayam, harmoni, pelangi, dan terompet jenis pompa. Adapun kisaran harganya, mulai dari Rp 10-35 ribu.
“Untuk kembang api saya tidak jualan. Hanya terompet ini saja,” terangnya.
Dirinya mengaku sudah mulai berjualan terompet ini dari 5 Desember lalu. Namun hingga kemarin (25/12), dagangannya yang terjual baru lima jenis saja. Hal ini dirasakan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Semoga pemerintah bisa memberikan kami bantuan dana untuk kami pakai modal mengembangkan usaha,” harapnya. (bbg)
sumber: bontang.prokal.co
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post