BONTANGPOST.ID, Bontang – Pelatihan Baitul Arqam gabungan yang melibatkan unsur pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah dari Kota Bontang serta Kabupaten Kutai Timur resmi dibuka pada Jumat, 14 November 2025, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bontang. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung program strategis persyarikatan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menekankan bahwa Pemkot Bontang berkomitmen penuh mendukung penguatan pendidikan, dakwah, dan perkaderan di lingkungan Muhammadiyah–Aisyiyah. Ia juga mengenang masa pengabdiannya di RS Aisyiyah Samarinda sebagai dokter kandungan perempuan pertama di Kalimantan Timur, pengalaman yang mempererat kedekatannya dengan gerakan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah adalah kekuatan besar yang memberi kontribusi nyata bagi bangsa. Pemkot Bontang tentu berkomitmen untuk terus bersinergi dan mendukung setiap upaya penguatan pendidikan dan dakwah,” ujar Wali Kota Neni.
Penetapan Bontang sebagai tuan rumah Baitul Arqam gabungan oleh PWM Kaltim menjadi kebanggaan tersendiri. Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga mengumumkan dukungan Pemkot terhadap rencana pembangunan kawasan dakwah Muhammadiyah di Kilometer 3 pada 2026.
Tak hanya itu, ia turut menyampaikan kesiapan Bontang menjadi tuan rumah Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Kaltim tahun 2027, memastikan seluruh fasilitas dan dukungan pemerintah akan dimaksimalkan.
Wali Kota juga menekankan pentingnya kolaborasi antarelemen organisasi dan pemerintah, terutama dalam menghadapi tantangan global dan dinamika ekonomi daerah.
“Organisasi itu ibarat bangunan. Ia akan kokoh jika seluruh komponen, dari fondasi hingga struktur, bekerja bersama,” tuturnya.
Acara pembukaan berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Wakil Ketua PWM Kaltim Agus Sukaca, serta jajaran PDM dan PDA dari Bontang dan Kutim.
Agus Sukaca berharap Baitul Arqam dapat menjadi budaya organisasi berkelanjutan agar gerakan dakwah tidak bergantung pada satu figur saja. Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mendorong para kader untuk tidak hanya aktif berdakwah, tetapi juga berperan lebih luas dalam pembangunan daerah.
Kegiatan pembukaan ini menjadi momentum penting bagi penguatan ideologi, pengembangan dakwah, dan pembinaan kader yang siap berkontribusi untuk kemajuan daerah. Dukungan penuh Wali Kota Bontang kembali menegaskan komitmen pemerintah terhadap sinergi produktif bersama Muhammadiyah dan Aisyiyah. (*)







