BONTANG – Tindakan vaksinasi campak (measles) dan rubella kepada siswa tanpa persetujuan dari orang tuanya, diduga terjadi di SDN 005 Bontang Utara. Kabar ini santer terdengar usai salah seorang orang tua siswa memviralkan kejadian itu di media sosial.
Akun facebook Yulinya Hamid Selasa (23/10) kemarin memposting kekesalannya. Dirinya merasa dijebak oleh pihak sekolah. Yuli mengaku, ada upaya dari pihak sekolah untuk melakukan vaksin ke siswa tanpa terlebih dahulu meminta izin kepada masing-masing orang tuanya. Kejadian ini terjadi saat dirinya menghadiri sosialisasi imunisasi campak bagi orang tua yang dilaksanakan di SDN 005 Bontang Utara. Sontak saja, perbuatan itu pun mengundang amarah para orang tua, lalu berujung amukan ke pihak sekolah.
Dijelaskan Yuli, saat para orang tua sedang mendengarkan sosialisasi di salah satu ruangan, tiba-tiba saja di waktu yang bersamaan, pihak sekolah bersama tenaga medis dari Puskesmas Bontang Utara II diduga akan melakukan vaksinasi kepada siswa di ruangan terpisah. “Padahal saat itu, masih banyak orang tua yang belum setuju jika anaknya divaksin,” kata dia.
Karena tahu siswa akan divaksin, Yuli pun langsung berlari menuju lokasi vaksin tersebut untuk menyelamatkan anaknya sehingga tidak jadi disuntik vaksin.
“Setelah itu kami juga tanyakan kepada kepala sekolahnya. Kata kepala sekolah, kegiatan itu dilakukan sebelum habis sosialisasi, karena mengejar waktu dan sudah mendapat persetujuan dari orang tua. Namun kenyataannya, banyak orang tua yang belum setuju namun sudah terlanjur disuntik duluan,” ucap Yuli.
Atas kejadian ini, dirinya pun mempertanyakan komitmen antara orang tua dan sekolah yang sebelumnya pernah ditandatangani orang tua siswa di atas materai. “Kami minta sekolah untuk menghargai keputusan orang tua yang tidak mau anaknya divaksin,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: