Polres Kutim Apreasiasi
SANGATTA – Keberhasilan jajaran Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort Kutai Timur (Satreskoba Polres Kutim) melampaui target dalam Operasi Anti Narkotika (Antik) 2017, tidak lepas dari peran serta masyarakat. Terlebih masyarakat yang tinggal di pedalaman, karena ikut aktif memerangi peredaran Narkoba dengan selalu memberikan informasi ke polisi.
“Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat. Karena tanpa bantuan tentu akan sulit menangkap pelaku,” kata Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasat Reskoba Iptu Abdul Rauf.
Namun sayang, kata dia, informasi tentang peredaran narkoba dari masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan sejauh ini masih sangat minim. Justru kesadaran untuk melaporkan adanya peredaran narkotika, malah datang dari masyarakat pedesaan.
“Lebih banyak warga pedalaman yang ingin menjadi informan kami ketimbang di kota. Bahkan mereka akan langsung melapor ke kami apabila melihat ada kumpulan anak – anak sedang menghisap lem (ngelem) ataupun mengonsumsi obat batuk secara berlebihan dengan tujuan mabuk,” tuturnya.
Menurutnya, rasa perhatian, kritis dan saling menjaga warga pedesaanlah yang membuat polisi mudah menerima laporan dari mereka. Hal tersebut berbeda dari warga perkotaan yang kerap memiliki rasa individualisme tinggi sehingga terkesan acuh tak acuh dengan sekitarnya.
“Itulah yang jadi masalah,” sebutnya.
Sementara itu, berkaca dari hasil pengungkapan yang dilakukan, kata dia, pihaknya kini memahami bahwa ada banyak modus operandi digunakan pelaku peredaran gelap narkoba agar barangnya bisa sampai ke tangan pemakai. Seperti di Sangatta, pelaku memanfaatkan jalan umum sebagai tempat untuk bertransaksi. Sementara waktunya, rata-rata dilakukan pada malam hari.
“Lain lagi kalau untuk kecamatan. Mereka (pengedar,Red.) biasanya bertransaksi di pasar malam setempat. Tapi, ini masih terus kami selidiki,” akunya.
Lebih lanjut, Iptu Abdul Rauf tetap mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan serta dalam memerangi narkoba. Menurutnya, meskipun tingkat peredarannya rendah, tingkat penggunaan barang haram di Kutim ini cukup besar terutama narkotika jenis sabu dan obat keras. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: