SANGATTA – Warga di beberapa kecamatan yang bermukim dekat kawasan pantai tadi malam (28/9) mengungsi ke dataran tinggi. Seperti Desa Manubar Kecamatan Sandaran, Dusun Kenyamukan, Sangatta Utara, dan dikabarkan pula Kecamatan Sangkulirang.
Warga mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Yakni tsunami. Pasalnya, tsunami sudah terjadi di Donggala Sulawesi Tengah. Diketahui, kawasan khususnya Palu, cukup dekat dengan Kecamatan Sandaran. Hanya membutuhkan waktu 30 menit menggunakan speed boat.
“Info, Sandaran dan Sangkulirang air laut naik. Imbas dari gempa (Donggala),” ujar Tammi warga setempat.
“Sangkulirang sudah mulai mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Air makin naik di daerah Sangkulirang. Sudah terjadi 22 kali gempa susulan,” tambah Sari Rika.
“Informasi terkini (28/9) sekira pukul 22.48, RT dan beberapa warga di Kenyamukan mengungsi. Sementara kami melakukan sosialisasi,” lanjut Ketua Harian PMI, Wilhelmus.
Camat Sandaran, Muhammad Taher Pekang membenarkan hal itu. Katanya, salah satu desa di wilayahnya, yakni Desa Manubar terdampak gelombang pasang akibat gempa yang berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah sekira pukul 18.02 Wita.
Warga bertahan di Kantor Camat Sandaran yang letaknya di dataran lebih tinggi dari Kampung Sandaran.
“Air pasang laut sempat naik ke jalanan dan sempat menimbulkan kepanikan. Tapi saat ini kondisi sudah normal, air pasang beberapa sentimeter sudah surut,” kata Taher, Jumat malam (28/9).
Gempa yang mengguncang Donggala menurut BMKG berkekuatan 7.7 SR, terjadi Jumat (28/9) pukul 17:02:44 WIB atau 18.02 Wita. Pusat gempa di Garis Lintang : 0.18 LS, Garis Bujur , dan 119.85 BT pada kedalaman 10 Km.
Kenaikan air laut tidak tinggi, hanya dalam hitungan sentimeter tanpa gelombang. Namun mengagetkan warga. Warga keluar rumah dan berusaha mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. “Tidak ada kerusakan terhadap harta benda warga maupun korban jiwa,” katanya.
Menurut Taher, hingga pukul 23.00 Wita warga masih enggan pulang ke rumah dan memilih mengungsi di Kantor Camat yang letaknya di dataran tinggi.
“Saya informasikan warga Sandaran dalam kondisi baik-baik saja, kepanikan sudah hilang. Kalau warga belum berani pulang ke rumah, petugas kecamatan akan mendampingi warga sampai pagi di kantor camat,” kata Taher.
Sedangkan Camat Sangkulirang, Tajuddin mengaku daerahnya masih terbilang aman. Hanya Kecamatan Sangkulirang cukup terdampak. Hanya saja, pihaknya tetap waspada akan hal itu.
“Di Sangkulirang alhamdulillah aman. Tapi di Sandaran air laut naik di permukiman masyarakat Manubar Pantai. Begitu info dari Camat Sandaran,” kata Tajuddin.
Untuk diketahui, gempa Donggala terasa sampai ke Kaltim dan Kutim khususnya. Hampir semua kecamatan di Kutim merasakan gempa tersebut. Paling terasa mereka yang berada di dekat pesisir. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: