BONTANG – Teror bom yang menyasar tiga gereja di Surabaya membuat seluruh wilayah di Indonesia siaga I, termasuk di Bontang. Perubahan status menjadi siaga I merupakan instruksi langsung dari Kapolri. Sebanyak 183 personel pun disiagakan untuk mengamankan gereja-gereja di Bontang.
“Kami siaga, pengamanan kami tingkatkan, karena ini juga merupakan instruksi Kapolri,” jelas Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti saat ditemui di Pos Danlanal Bontang, Minggu (13/5) kemarin.
Siswanto mengharapkan Bontang tetap aman dan kondusif. Karena dirinya meyakini, masyarakat Bontang merupakan masyarakat yang cerdas, dan tidak terpengaruh dengan isu yang seperti itu. Karena untuk berada di jalan Allah itu, tidak harus meneror rumah ibadah.
Untuk mengantisipasinya, Siswanto mengatakan pihaknya tidak bisa bergerak sendiri. Karena juga butuh dukungan dari TNI yakni Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pemerintah dalam hal ini para lurah. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai tiga pilar desa, jika ada pendatang di Bontang. “Tiga pilar desa ini harus dioptimalkan. Tiga orang ini, kami juga sudah perintahkan untuk selalu sosialisasikan, jika ada tamu maka harus lapor 1x 24 jam,” ungkapnya.
“Baik itu saudaramu, atau siapapun, karena yang tahu hanya kamu sendiri, yang lain tidak tahu. Makanya antisipasinya melalui itu, sebagai bentuk pencegahan infiltrasi (penyusup, Red),” sambungnya. Oleh karena itu, masalah sekecil apapun, Siswanto optimistis akan bisa terdeteksi jika tiga pilar desa itu berjalan.
Ditambahkan Kasubag Humas Iptu Suyono, sudah sejak lama Polres Bontang selalu mengamankan gereja ketika ada kegiatan ibadah. Bukan hanya Minggu (13/5) kemarin karena ada peristiwa di Surabaya, tetapi sejak lama sudah rutin dijaga. “Hari ini (kemarin, Red) kami siagakan sebanyak 183 personil, karena memang siaga I,” ungkap Suyono.
Sebelumnya diketahui, pada Minggu pagi di Surabaya Jawa Timur, tiga gereja terjadi target ledakan bom. Yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna. Sejauh ini, ada 11 korban tewas dan 41 orang luka-luka akibat kejadian itu. Korban tewas berada di tiga rumah sakit, yakni 1 orang di RSU dr Soetomo, 1 orang di RS Bedah Surabaya dan 8 orang di lokasi gereja.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post