Berasal dari Luar Kutim, Satpol Tak Segan Menindak
SANGATTA – Tingginya tingkat ekonomi di Sangatta yang merupakan ibukota Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ternyata menjadi daya tarik sejumlah pendatang untuk mencari peruntungan. Tak terkecuali gelandangan pengemis (Gepeng) dan anak jalanan (Anjal). Buktinya, dari hasil operasi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, selalu saja didapati Gepeng dan Anjal yang berkeliaran.
Kepala Satpol PP Kutim Arif Yulianto mengakui, sebenarnya Sangatta bebas Gepeng maupun Anjal. Sebab, setiap ada yang terjaring dalam razia, identitasnya selalu berasal dari luar daerah.
“Jadi, tidak ada warga Sangatta yang jadi Gepeng atau Anjal,” ucap Arif.
Pernyataan itu, kata dia, cukup beralasan. Sebab, dari 11 Gepeng yang sempat terjaring, 9 diantarnya tercatat sebagai warga daerah tetangga. Sedangkan dua lainnya merupakan warga di pulau Jawa.
“Begitu juga dengan Anjal, yang kami tangkap sejauh ini juga tinggal di luar Kutim,” akunya.
Sementara untuk mencegah merebaknya Gepeng dan Anjal di Sangatta, kata Arif, pengawasan dan pemantauan rutin dilakukan dengan patroli ke sejumlah titik. Sehingga, sebelum meresahkan masyarakat, Gepeng dan Anjal tersebut langsung ditangkap yang selanjutnya dipulangkan ke tempat asalnya.
“Kami juga tidak segan-segan menindak. Apalagi, menjelang Ramadan, Gepeng dan Anjal biasanya menjamur. Nah jika nanti terus berulang, sanksi tipiring bisa kami berikan,” sebut Arif.
Sementara usaha yang berada diatas trotoar, kata dia, tidak banyak dijumpai. Kalau pun ada sifatnya hanya temporer saja. Bamun, sebelum memasuki Ramadhan, pihaknya akan melakukan penertiban.
“Kebanyakan hanya ada saat pagi saja. Kalau sudah siang tidak ada lagi yang berjualan diatas trotoar,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: