SAMARINDA – Tren pelecehan dan kekerasan pada anak-anak usia bawah umur di Kota Tepian mengalami penurunan. Angka ini termasuk untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan juga perundungan atau bully. Namun di satu sisi, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak justru mengalami kenaikan.
Fakta ini diungkap Ketua Harian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Samarinda, Adji Suwignyo. Kesimpulan ini dia dapatkan dari kegiatan KPAI yang mendatangi sekolah-sekolah di Samarinda.
“Dari 80 sekolah yang sudah kami kunjungi, jumlah perundungan menurun sekali. Padahal sebelumnya setiap hari selalu ada perundungan,” ujar Adji kepada Metro Samarinda.
Dia menjelaskan, penurunan terjadi sejak Juli dan terus berlangsung hingga September bulan ini. Sebelumnya hingga Mei silam, dalam satu bulan rata-rata KPAI menangani lima hingga sepuluh kasus. Kini dalam satu bulan, KPAI hanya menangani satu kasus.
Besar kemungkinan penyebab menurunnya angka pelecehan dan kekerasan ini dikarenakan serangkaian sosialisasi yang digeber berbagai pihak pemerhati anak. Mulai dari tim pemberdayaan perempuan, hingga pemkot yang salah satunya melalui Dinas Kesehatan. Adanya satuan tugas di kelurahan menurutnya ikut berperan dalam penurunan ini.
“Semua itu kalau difungsikan dengan baik, pasti pelecehan dan kekerasan terhadap anak akan menurun,” ungkapnya.
Sementara untuk penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak, Adji menyebut terjadi kenaikan secara drastis. Bila pada 2016 jumlahnya mencapai sekira 60-an kasus, pada 2017 angkanya meningkat tajam. Hingga September bulan ini saja, KPAI Samarinda mencatat ada 265 kasus. Meski begitu Adji menyebut kenaikan ini lebih dikarenakan anak-anak yang jadi semakin terbuka.
“Jumlah kasus narkoba yang ditemukan naik, karena kami memberikan motivasi terkait bahaya narkoba. Agar mereka berani mengatakan tidak pada narkoba dan berani berubah. Sehingga banyak yang melaporkan diri dan ingin berubah,” terang Adji.
Karenanya sebagai pemerhati anak, dia punya harapan besar agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa dihentikan. Dalam hal ini, peran pemerintah yang harus dikuatkan. Bukan hanya pada lembaga seperti KPAI.
“Kenaikan ini bukan berita buruk bagi saya karena anak termotivasi untuk mau berubah. Banyaknya angka ini karena mereka melaporkan diri mereka ingin berubah. Harapan saya cukup sampai disini, narkoba harus disetop,” pungkasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: