AS Roma akan melawan tuan rumah Genoa di giornata 19 Serie A 2016/17, Minggu (08/1). Roma lebih diunggulkan meski main tandang. Namun, Roma punya satu kebiasaan buruk yang bisa membahayakan peluang mereka meraih poin maksimal.
Roma kerap kesulitan di laga pertama mereka setelah pergantian tahun alias libur musim dingin. Dalam empat musim terakhir, Roma bahkan hanya pernah menang sekali dalam pertandingan pembuka tahun mereka, yang kebetulan keempatnya berupa pertandingan tandang.
Roma mengawali tahun 2013 dengan kekalahan 1-4 di kandang Napoli. Pada awal tahun 2014, Roma tumbang 0-3 di markas Juventus. Setelah itu, Roma membuka tahun 2015 dengan kemenangan tipis 1-0 yang diraih susah payah di rumah Udinese. Awal tahun 2016 kemarin, Giallorossi imbang 3-3 kontra tuan rumah Chievo.
Tahun 2017 ini, Roma kembali mengawalinya dengan laga tandang – ke markas Genoa. Akankah Roma kembali terperosok ke dalam jebakan awal tahun?
Ini harusnya jadi laga yang cukup mudah bagi Roma. Pasalnya, Genoa baru saja ditinggal dua pemain pentingnya yang mereka jual di bursa transfer Januari ini, yakni striker Leonardo Pavoletti ke Napoli serta gelandang Tomas Rincon ke Juventus, dan belum ada penggantinya. Selain itu, Genoa juga kehilangan striker Serge Gakpe (Togo) yang dipanggil timnas untuk Piala Afrika, sama seperti Mohamed Salah (Mesir) dari kubu Roma.
Di atas kertas, Roma pantas diunggulkan. Roma sejauh ini memiliki 38 poin di peringkat dua, terpisah 15 poin dari Genoa di posisi 12. Pasukan Luciano Spalletti butuh kemenangan agar tidak semakin tertinggal dari pemimpin klasemen Juventus, yang sudah mengoleksi 42 poin dan masih punya tabungan satu pertandingan.
Dengan skuat yang ada, Roma harusnya bisa mengalahkan Genoa. Lini serang mereka sangat berbahaya. Di sini, ada Edin Dzeko yang telah mengemas 13 gol dan 2 assist di Serie A 2016/17. Dzeko bakal didukung oleh Diego Perotti (6 gol, 4 assist), Radja Nainggolan (3 gol, 1 assist), dan Stephan El Shaarawy (3 gol, 1 assist). El Shaarawy, yang merupakan eks Genoa, adalah opsi utama untuk menggantikan Salah (8 gol, 4 assist).
Roma selalu menang dalam dua laga tandang terakhirnya melawan Genoa di Serie A. Pada musim 2014/15, Roma menang 1-0 di Luigi Ferraris, dan musim 2015/16 kemarin mereka pulang dengan kemenangan 3-2.
Genoa, yang akhir tahun 2016 kemarin berturut-turut dipukul Palermo 3-4 dan Torino 0-1, berada dalam form yang tidak ideal. Namun, Roma tak boleh lengah. Pasalnya, tim besutan Ivan Juric ini masih punya satu sosok pemain yang bisa setiap saat mengancam gawang Wojciech Szczesny. Pemain tersebut adalah penyerang muda Argentina Giovanni Simeone, yang telah mengemas 6 gol dan 1 assist di Serie A musim ini.
Mengingat tren negatif mereka di awal tahun dari empat musim terakhir, Roma wajib bermain optimal jika ingin mengoyak gawang Mattia Perin dan pulang membawa poin maksimal.
Ditinggal beberapa pemain pentingnya, skuat Genoa jelas sangat rapuh saat ini. Bakal sulit bagi mereka untuk menahan Giallorossi.Roma punya peluang bagus untuk menang.
Untuk itu, Roma harus bisa meredam intensitas tinggi Genoa ketika bermain di kandang. Tahun baru, semangat juga harus baru. Jika mampu langsung memanaskan mesin di awal tahun ini, Roma harusnya bisa pulang dengan tiga angka. (net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: