Waspada Predator Anak, Korban Jangan Takut Melapor

SANGATTA- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Kutim, Aisyah meminta kepada masyarakat khususnya para orang tua untuk mewaspadai predator anak.

Aisyah menduga, banyak predator anak berkeliaran di Kutim. Terlebih di kalangan remaja saat ini. Mengatasnamakan pacaran, cinta, dan akhirnya berujung cabul.

Meskipun diakui, pencabulan di Kutim, masih terbilang minim. Dari data yang dirangkum, pihaknya hanya mencatat terdapat empat kasus hingga Mei 2018 ini. Salah satunya yang terjadi di Kecamatan Karangan dan Sangatta.

Namun, data ini hanya berdasarkan hasil laporan. Tidak termasuk yang belum terkuak di permukaan. Seperti berujung damai, ataupun didasari ancaman. Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. “Kami minta tetap waspada. Jaga anak kita baik-baik,” pintanya.

Salah satu upaya yang dilakukan ialah membatasi pergaulan anak. Karena pergaulan yang salah akan membawa mereka terjerumus. Tak kalah penting ialah memberikan anak pendidikan agama yang benar.

“Buruknya pergaulan dan minimnya pendidikan agama menjadi salah satu indikator terjadinya hal-hal yang tak diinginkan,” katanya.

Dari empat korban yang ditanganinya, dua diantaranya sudah dipulangnya. Sedangkan sisanya masih berada di rumah aman. “Pelakunya sudah tertangkap. Tinggal satu orang yang masih dalam tahap pengejaran,” katanya.

Tidak hanya pencabulan, pihaknya juga mendata angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Lebih dari lima kasus yang ditanganinya pada tahun ini. Sedangkan pembuangan anak terdapat satu kasus.

“Kalau 2017 lalu terbilang banyak. Total yang kami terima dan tangani ada sekira 60 kasus. Sedangkan untuk 2018 ini hingga pertengahan tahun masih 10-an kasus,” katanya.

Dirinya berharap cukup sampai pada angka tersebut. Tidak lagi bertambah. Jikapun ada, dirinya meminta kepada aparat untuk menindak tegas. Tak da ampun bagi mereka yang melakukan pencabulan dan berbuat kekerasan. “Hukuman berat itulah yang paling setimpal,” katanya. (dy)