Wujudkan Smart City, Harap Bisa Gelar UNBK 100 Persen
BONTANG – Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang Basri Rase meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah, Selasa (11/4) kemarin. Peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan UNBK di Bontang untuk tingkat SMP.
Di kegiatan tersebut, wawali didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang Akhmad Suharto mengawali peninjauan ke SMP Negeri 2 Bontang, yang kemudian dilanjutkan ke SMP Negeri 8 Bontang sebagai peninjauan akhir.
Wawali menjelaskan, dalam rangka ujian nasional SMP ini, pihaknya hanya melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan guna memastikan sistem UNBK ini dapat dijalankan dengan baik oleh para murid. Namun dikatakannya, dari hasil monitoring hari pertama ini, pelaksanaan UNBK berjalan sangat lancar. Meskipun ada kendala, menurutnya itu adalah hal yang biasa karena ini merupakan tahun pertama menggelar ujian berbasis komputer tersebut.
“Bontang dengan smart city saya kira sangat sejalan dengan kegiatan UNBK, maka dari itu mudah-mudahan ke depan ujian berbasis komputer ini dapat berjalan 100 persen di sekolah-sekolah,” harapnya.
Basri menambahkan, terkait sekolah yang belum melaksanakan UNBK, dikatakan dia bahwa ini akan diupayakan oleh pemerintah ke depan. Sebab ini sudah menjadi prioritas Pemkot Bontang dalam rangka smart city. Bahkan terkait hal ini, pemerintah pusat pun sudah menetapkan program tersebut melalui kementerian dalam negeri (Kemendagri). Maka dari itu, dengan Bontang yang memiliki wilayah kecil dan sudah menjadi program pemerintah, ia yakin pelaksanaan UNBK nantinya dapat berjalan 100 persen.
“Secara SDM guru dan sarana sudah cukup memenuhi, hanya yang tidak memenuhi itu adalah jaringan saja yang memang itu di luar kemampuan kami,” paparnya.
Sementara itu, Kadisdik Bontang Akhmad Suharto menjelaskan, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dipelaksanaan UNBK ini, pihaknya sudah menyurat ke PT PLN (Persero) area Bontang dan Telkom Bontang serta sudah menyiapkan genset cadangan di masing-masing sekolah khususnya di sekolah negeri.
“Dari 33 sekolah hanya 10 yang melaksanakan UNBK yang lainnya masih berbasis kertas dan pensil,” tuturnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: