bontangpost.id – Tim penjaringan bacalon kepala daerah yang dibentuk oleh PDI Perjuangan telah menyelesaikan tugas untuk membuka pendaftaran. Pada akhir masa pendaftaran tercatat 11 nama telah mengembalikan formulir. Baik untuk posisi bakal calon wali kota maupun wakil wali kota.
Ketua Tim Penjaringan PDI Perjuangan Hardi mengatakan formulir yang diambil sebanyak 12 sebenarnya. Tetapi satu tidak dikembalikan hingga batas waktu yang ditentukan yakni 15 Mei, pukul 00.00 Wita. “Hanya pak Basri Rase yang tidak mengembalikan,” kata Hardi.
11 nama itu meliputi Ahmad Bajuri, Sigit Alfian, Muhammad Aswar, Sutomo Jabir, Adi Ade Lepu, Mohammad Irfan, Amir Tosina, Bakhtiar Wakkang, dan Nasrullah. Ditambah dua dari kader internal yakni Najirah dan Agus Suhadi. Menurutnya dari nama tersebut hanya tiga yang ingin maju menjaci bacawali yakni Najirah, Sigit Alfian, dan Agus Suhadi.
“Sisanya masih ada perbaikan. Karena ada yang belum mencoret untuk pilihan majunya. Kami kasih waktu revisi hingga malam ini (kemarin),” ucapnya.
Setelah ini, tim akan melakukan verifikasi data. Durasinya hingga empat hari ke depan. Verifikasi menyangkut dokumen identitas pribadi, pemaparan visi-misi, dan perlengkapan lainnya. “Kemudian berkas akan diserahkan langsung ke DPP,” tutur dia.
Nantinya seluruh bacalon akan mengikuti rakornas pada 24 Mei mendatang. Bentuknya meliputi fit and proper test hingga sekolah partai. Artinya tahapan penjaringan sebelum ada rekomendasi dari DPP ini masih terbilang cukup panjang.
Diketahui PDI Perjuangan membutuhkan koalisi dengan parpol lainpada pilwali kali ini. Mengingat hanya tiga kursi yang dimiliki mengacu hasil pileg, Februari lalu. Padahal secara ketentuan minimal harus mempunyai lima kursi. Menurutnya semua bacalon memunyai hak untuk menjalin komunikasi dengan partai lain.
“Di samping di internal PDI Perjuangan juga melakukan langkah serupa,” sebutnya.
Sehubungan dengan kabar pasangan Najirah-Agus Haris yang akan diusung PDI Perjuangan, ia menjawab semua bisa saja terjadi. Kendati Agus Haris tidak melakukan pendaftaran di PDI Perjuangan.
“Bisa saja seperti itu (berpasangan). Itu tidak masalah walaupun Agus Haris tidak mendaftar,” terangnya.
Tetapi sejauh ini PDI Perjuangan belum membangun hubungan dengan Gerindra Bontang. Karena masih fokus terhadap tahapan yang ada di internal. Sinyal ini menguat apalagi kabar di Pilgub nantinya Isran Noor-Hadi Mulyadi diprediksi menggunakan dua parpol ini.
“Bisa jadi. Tetapi kalau pun beda di daerah masing-masing itu juga tidak masalah,” ungkapnya.
Sebelumnya, teka-teki langkah Najirah pasca Basri Rase maju melalui jalur perseorangan menggandeng orang lain, mulai terjawab. Pasalnya Perempuan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bontang ini mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota ke PDI Perjuangan, Rabu (15/5).
“Saya akan maju untuk menjadi 01. Sesuai dengan arahan dari pak jenderal (Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Sapparudin),” kata Najirah.
Terkait pasangan yang dipilihnya, ia pun masih belum menyebutkannya. Tetapi komunikasi dengan parpol lain sudah dilakukannya. Syarat sebagai pendampingnya di pesta demokrasi nanti ialah setia.
“Setia menunggu Najirah. Nanti kami akan umumkan siapa pasangannya,” ucapnya.
Selain itu salah satu kriteria yang disebutkan ialah pasangannya memiliki partai. Awak media pun menyebut satu nama yakni Agus Haris selaku Ketua DPC Gerindra Bontang. Namun, ia tetap keukeuh tidak menjawab berkaitan dengan tersebut. Dua nama ini mulai tersebar di sosial media terkait dengan pasangan yang akan maju di Pilwali Bontang. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post