bontangpost.id – Hari ini (30/7/2020) jamaah haji menjalani wukuf di padang Arafah. Hampir bisa dipastikan tidak akan ada pemandangan Jabal Rahmah yang memutih dipadati jamaah haji seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Arab Saudi, jumlah jamaah haji dibatasi hanya seribu orang.
Jumlah jamaah haji tersebut tentu sangat sedikit bila dibandingkan tahun lalu. Jumlah jamaah haji tahun ini hanya 0,04 persen dari total jamaah haji tahun lalu. Seperti diketahui tahun lalu jumlah jamaah haji mencapai rekor tertinggi yakni 2.489.406 orang jamaah.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menjelaskan pada 8 Dzulhijjah (29/7/2020) subuh seluruh jamaah bergerak ke miqat. Para jamaah haji mengambil miqat atau titik awal niat ikhram di Qarnul Manazil di Thaif. Setelah itu jamaah bergerak ke Makkah untuk menjalankan tawaf qudum di Masjidilharam.
Dari video yang beredar, pelaksanaan tawaf qudum diatur sedemikian rupa. Jamaah haji wajib berjalan sesuai dengan garis yang sudah ditentukan. Garis mengitari Kakbah itu berjarak sekitar dua meter dari garis berikutnya. Jamaah yang tawaf sesuai gari juga harus menjaga jarak dengan jamaah di depan atau di belakangnya.
Tidak ada pemandangan jamaah berebut mencium hajar aswat. Maupun jamaah yang berebut untuk bisa salat di hijir ismail yang berada di samping Kakbah. Setelah menjalani tawaf qudum, jamaah menginap di Mina untuk menjalani Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah.
’’Besok pagi (hari ini, 30/7/2020, Red) jamaah bergerak di Arafah,’’ kata Endang saat dihubungi kemarin (29/7/2020), dilansir dari prokal.co (grup Bontangpost.id).
Karena jumlah jamaah yang sangat sedikit, pergerakan ke Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah bertepatan dengan hari wukuf. Sementara dalam keadaan normal, jamaah Indonesia sudah mulai bergerak dari Makkah menuju Arafah dini hari di tanggal 8 Dzulhijjah atau H-1 wukuf. Pertimbangannya adalah jumlah jamaah yang besar dan keterbatasan armada bus.
Lebih lanjut Endang mengatakan pada 25 Juli lalu jamaah sudah mulai tiba di Jeddah. Misalnya dari Madinah sebanyak 230 orang dan dari Riyadh ada 171 orang. Endang menuturkan dari seribu jamaah itu, sebanyak 13 orang diantaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi. Para WNI itu di antaranya dari Jeddah dan Makkah sebanyak masing-masing empat orang. Kemudian dari Madinah dua orang. Lalu dari Riyadh, Yanbu’, dan Khobar masing-masing satu orang.
Pemerintah Arab Saudi memberikan fasilitas yang baik dalam pelaksanaan haji tahun ini. Sebab pelaksanaan haji dilakukan di tengah wabah Covid-19. Di antaranya adalah jumlah jamaah dalam bus dibatas sekitar 12 sampai 15 orang. Kemudian setiap jamaah menempati satu kamar. Pemerintah Arab Saudi menggunakan hotel Four Point di wilayah Aziziyah untuk tempat menginap jamaah. Di setiap kamar sudah disiapkan sejumlah perlengkapan. Seperti payung, masker, dan sejenisnya. (wan/kpg)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda