Babak belur dalam dua edisi pemilihan gubernur (pilgub) secara berturut-turut, merupakan pelajaran berharga bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada kenduri demokrasi episode kali ini, akankah “Si Banteng” terjerumus ke lubang yang sama?
Guntur Marchista Sunan
Penjaringan dan penyaringan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) resmi dibuka 1-15 Juni. Bermodal sepuluh kursi, partai besutan Megawati Soekarno Putri itu belum aman. Butuh tambahan satu kursi lagi untuk mengusung sepasang calon. Artinya, harus berkoalisi dengan minimal partai politik (parpol) peraih kursi di DPRD Kaltim.
Kendati demikian, para pelamar PDIP lumayan banyak. Tak hanya kandidat lain yang sebelumnya sudah memproklamirkan diri untuk maju, namun kader-kader internal juga unjuk gigi. Dari kader PDIP, muncul nama kader senior yang juga mantan anggota DPR RI dan ketua PDIP Kaltim Emir Moeis, anggota DPR RI Dapil Kaltim-Kaltara Awang Ferdian Hidayat, ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim Zuhdi Yahya, wakil ketua DPRD Samarinda yang juga ketua DPC PDIP Samarinda Siswadi, serta mantan Bupati Kutai Barat (Kubar) yang juga ketua PDIP Kubar Ismael Thomas.
Sedangkan tokoh lain yang sudah mengisi form pendaftaran adalah Wali Kota Samarinda yang juga ketua DPD Demokrat Kaltim H Syaharie Jaang, ketua DPD I Golkar Kaltim yang juga Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, ketua DPD Gerindra Kaltim yang juga Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar, mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) Isran Noor, serta tokoh masyarakat bernama Suriansyah dan Agus Mustopa.
Sekretaris PDIP Kaltim, Ananda Emira Moeis mengungkapkan, kegagalan di dua edisi pilgub merupakan pengalaman yang berharga. Namun, dia tak memungkiri jika salah satu faktornya adalah adanya persoalan di internal saat pilgub berlangsung. “Target kami tentu saja menang,” kata Nanda–sapaan karibnya–kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group).
Ya, selama dua kali edisi pilgub, PDIP tumbang. Pada 2008, dari empat calon yang bertarung, PDIP yang mengusung Nusyirwan Ismail-Heru Bambang menempati juru kunci. Pada pilgub 2008 lalu, Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy menjadi pemenang setelah bertarung dua putaran dengan Achmad Amins-Hadi Mulyadi.
Pada pilgub edisi 2013, PDIP lagi-lagi kalah. Mengusung Farid Wadjdy-Sofyan Alex, “moncong putih” keok. Lagi-lagi menjadi juru kunci di bawah pasangan Awang Faroek Ishak-Mukmin Faisyal dan Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni (independen). “Pada pilgub 2013, kami menarik diri,” ujar Nanda.
Nasib nahas PDIP berlanjut pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak untuk memilih bupati/wali kota yang digelar 2015. Dari sembilan kabupaten/kota yang menggelar pilkada, PDIP kalah di lima tempat. Kekalahan diperoleh di Samarinda, Bontang, Paser, Kutai Timur (Kutim), dan Berau.
Sementara, PDIP meraih hasil positif di Balikpapan, Kubar, Mahakam Ulu (Mahulu), dan Kukar. Khusus untuk Pilkada Kukar, PDIP tidak termasuk dalam partai pengusung, melainkan hanya pendukung. Pasalnya, pasangan Rita Widyasari-Edi Damansyah maju lewat jalur independen. Secara aturan, PDIP absen dalam Pilkada Kukar. Namun demikian, mesin politik mereka tetap jalan.
Maka dari itu, pada pilgub kali ini PDIP sangat berhati-hati dalam memilih figur. Nanda menyebut, partainya tidak akan ngotot mengusung cagub. Mereka lebih realistis. Bahkan, menjadi nomor dua pun tak masalah.
“Penentuan calon yang diusung oleh PDIP merupakan hak prerogatif Ibu Mega (Megawati Soekarno Putri, Red.). Tentunya berdasarkan banyak pertimbangan. Salah satunya adalah hasil survei. Kalau tidak cagub internal, minimal kader kami jadi cawagub,” katanya.
Bicara soal figur, kata dia, PDIP jelas akan mencari yang layak dan mampu memimpin Kaltim ke depan. Bisa jadi figur baru di antara figur-figur yang ada, dimunculkan PDIP sebagai alternatif pilihan masyarakat Banua Etam dalam menentukan pilihannya.
“Kalau bisa figur baru, ya bagus juga. Apalagi kalau figur itu dari internal PDIP. Bukan bermaksud untuk mengatakan figur yang ada atau bermunculan sekarang ini tidak bagus. Tapi figur baru hanya untuk alternatif pilihan masyarakat saja,” ujarnya.
Senada dikatakan wakil ketua Bidang Informasi, Komunikasi, Agitasi, dan Propaganda PDIP Kaltim, Agus Salim. Dia menjelaskan, bermodal sepuluh kursi, PDIP memiliki kans untuk menempatkan kadernya sebagai cagub. Namun demikian, ada proses yang harus dilalui. Meskipun dalam rapat kerja daerah (rakerda) maupun rapat kerja nasional (rakernas), PDIP memprioritaskan kader.
“PDIP mencari figur terbaik di Kaltim. Tidak ada kekhususan untuk kader maupun nonkader. Semuanya sama. Kalau kader mau diusung, harus mampu bersaing dengan nonkader. Kami sportif. Yang terbaik akan kami usung,” kata Agus.
Dia kembali menjelaskan, tahapan yang akan dijalani para bakal calon, adalah verifikasi, psikotes, fit and proper test, hingga wawancara dengan DPP PDIP. Setelah lolos akan diikutkan sekolah kader. (gun)
==KIPRAH PDIP KALTIM==
Pilgub Kaltim
Tahun Mengusung Hasil
2008 Nusyirwan Ismail-Heru Bambang Kalah
2013 Farid Wadjdy-Sofyan Alex Kalah
2018 ? ?
Pilkada Kabupaten/Kota 2015
Kabupaten/Kota Mengusung Hasil
Samarinda Mudiyat Noor-Iswandi Kalah
Balikpapan Rizal Effendi-Rahmad Masud Menang
Bontang Adi Darma-Isro Umarghani Kalah
Paser Bambang Susilo-Sulaiman Eva Merukh Kalah
Kutai Kartanegara Rita Widyasari-Edi Damansyah* Menang
Kutai Barat FX Yapan -Edyanto Arkan Menang
Kutai Timur Norbaiti-Ordiansyah Kalah
Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh-Y Juan Jenau Menang
Berau Ahmad Rifai-Fahmi Rizani Kalah
Penajam Paser Utara ? ?
Sumber: KPU RI
Keterangan: Pada Pilkada Kukar, PDIP hanya menjadi pendukung karena Rita Widyasari-Edi Damansyah maju lewat jalur independen.
===KEKUATAN PDIP===
Lembaga Kursi Suara
DPR RI 1 312.574*
DPRD Kaltim 10 250.886**
DPRD Samarinda 8 68.865
DPRD Balikpapan 6 38.248
DPRD Bontang 2 6.613
DPRD Kukar 6 37.058
DPRD Kubar 14 45.618
DPRD Berau 1 6.626
DPRD Kutim 5 16.226
DPRD PPU 4 15.939
DPRD Paser 3 11.277
DPRD Mahulu 2 1.747
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
Keterangan:
*) Suara DPR RI meliputi Kaltim-Kaltara
**) Suara DPRD Kaltim dikurangi suara Kaltara.
==KANTONG SUARA==
Kabupaten/Kota Pemilih
Samarinda 574.135
Kutai Kartanegara 518.577
Balikpapan 456.542
Kutai Timur 201.659
Paser 178.181
Berau 152.007
Kutai Barat 124.215
Bontang 124.105
Penajam Paser Utara 119.667*
Mahakam Ulu 21.216
Sumber: DPT Pilkada 2015
Keterangan: *) DPT Pileg 2014
==KURSI DPRD KALTIM==
Partai Kursi
Golkar 13
PDIP 10
Gerindra 6
Demokrat 4
PKB 4
PAN 4
Hanura 4
PKS 4
PPP 4
Nasdem 2
Total 55
Keterangan:
– Syarat pencalonan adalah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kaltim, yakni 11 kursi.
– Syarat lain pencalonan adalah memiliki 25 persen total perolehan suara pada pemilu.
Dok/Metro Samarinda
Ananda Emira Moeis dan Agus Salim
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: